Berita Tana Tidung Terkini

Pentol Kuah Mercon UBA Favorit Warga Tana Tidung, Penghasilan Rp12 Juta Perbulan, Terinspirasi ini

Satu lagi rekomendasi jajanan enak bagi pecinta pedas yang ada di Tana Tidung khususnya bagi yang berada di Desa Tideng Pale Kecamatan Sesayap.

Penulis: Rismayanti | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/RISMAYANTI
Suasana stand pentol kuah mercon UBA di Jl Perintis, Tideng Pale, Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung, Kaltara, Senin (6/1/2025). (TribunKaltara.com/Rismayanti) 

"Awalnya dulu saya buat pedes banget ternyata orang sini banyak yang ketakutan jadi saya kurangi cabainya terus setiap ada orang mau beli itu saya suruh coba dulu," imbuhnya.

Ia membeberkan dalam sehari ia mampu menghabiskan 1000 pentol serta 3 kg ceker.

"Perhari saya biasanya menghabiskan sekitar 1000 biji pentol kalau ceker dalam sehari ndak banyak sih paling 1 sampai 3 kilo karena kalau ceker itu kan proses membersihkannya lama jadi daripada ndak sempat waktunya," bebernya.

Dari hasil berjualan pentol kuah mercon ia bisa mendapatkan pemasukan bersih Rp 12 juta setiap bulannya.

"Kalau perhari itu biasanya omzet kotor itu Rp 1,2 juta perhari,  bersihnya satu hari itu biasanya Rp 400 jadi kalau untuk perbulan bisa dapat bersih Rp 12 juta," sebutnya.

Setelah dancing fountain di Lapangan RTH Djoesoef Abdullah di resmikan, pemasukannya dalam sehari meningkatkan 2 kali lipat dari biasanya khusus di malam Minggu.

"Kalau malam Minggu itu kadang saya sampai nambah lagi kuahnya karena biasanya jam 19.00 WITA sudah habis jadi saya nambah lagi dan itu bisa habis dua panci, satu panci itu biasanya dapat Rp 1,2 juta jadi tinggal dikali 2 aja itu pemasukan kotornya," ucapnya.

Ia juga berencana untuk menambah stand jualannya agar dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Tana Tidung yang membutuhkan.

"Rencananya sih pengen mengembangkan usaha ini kemudian saya juga pengen buka stand baru intinya pengen buka lapangan pekerjaan untuk orang-orang yang mungkin membutuhkan pekerjaan," tuturnya.

Baca juga: Tingkatkan Perekonomian Sektor Pariwisata di Tarakan, Kharisma Kembangkan Wisata Kuliner dan Sejarah

Terutama bagi lulusan baru yang tidak bisa melanjutkan pendidikan ke bangku perkuliahan atau yang tidak dapat mendaftar menjadi abdi negara.

"Kayak anak-anak muda biasanya kan lulus sekolah mereka kadang nganggur belum tentu semuanya kuliah atau bisa daftar abdi negara kayak saya dulu kan pengennya jadi abdi negara cuman khadar berkehendak lain," tutupnya.

Harga menu yang dijual pun cukup murah yaitu untuk ceker Rp 2.000 pentol, tahu sama telur puyuh Rp 1.000 , es teh Rp 5.000.

(*)

Penulis : Rismayanti 

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved