Tarakan Memilih

Tingkatkan Perekonomian Sektor Pariwisata di Tarakan, Kharisma Kembangkan Wisata Kuliner dan Sejarah

Debat publik perdana Pilwali Tarakan, Paslon nomor urut satu Khairul-Kharisma) menjelaskan cara mereka dala meningkartkan perekonomian di pariwisata

|
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ISTIMEWA
Paslon Nomor Urut 1, Khairul-Ibnu Saud (Kharisma) menjawab segmen kedua debat perdana penajaman visi misi dan program paslon di Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota 2024-2029. 

Tingkatkan perekonomian di Sektor Pariwisata, Paslon Kharisma Kembangkan Wisata Kuliner dan Sejarah

TRIBUNKALTARA.COM,TARAKAN – Segmen keempat dan kelima debat publik Pilawali Tarakan yang diadakan KPU Tarakan, Paslon nomor urut satu Khairul-Ibnu Saud (Kharisma) menjawab persoalan peningkatan perekonomian dalam sektor pariwisata di Tarakan Kalimantan Utara

Dimana moderator membacakan pertanyaan berkaitan dengan sektor pariwisata mempunyai potensi besar untuk meningkatkan perekonomian daerah. Data BPS Tarakan tahun 2023 jumlah wisatawan di Tarakan capai 292.522 orang atau meningkat 26,11 persen dan meningkat dari 2022 sebesar 232.017 orang. Namun demikian, rata-rata lama menginap hanya 1,37 hari.

Mendapatan pertanyaan ini, calon Wali Kota Tarakan, Khairul menjawab langkah konkret yang diambil untuk mengembangkan industri pariwisata dan mengoptimalkan potensi pariwisata di Tarakan. Di  Tarakan, potensi pariwisata cukup banyak. Mulai dari Wisata Kuliner, wisata budaya,  wisata alam, wisata permainan dan Wisata Sejarah. Di Indonesia khususnya yang memiliki wisata sejarah tidak semua wilayah memiliki apalagi berkaitan Perang Dunia II.

“Tidak semua wilayah di Indonesia punya dan Tarakan punya itu. Beberapa upaya dilakukan termasuk penataan Pantai Ratu Intan Pantai Amal, pusat kuliner, taman bermain dan juga arena permainan dan dorong swasta kembangkan pariwisata di Tarakan,” paparnya.

Baca juga: Debat Perdana Pilwali Tarakan, Paslon Kharisma Optimalkan Makan Bergizi Gratis dan Kader Posyandu

Khairul melanjutkan meningkatkan, strategi awal yang harus diterapkan adalah wisatwan harus diberikan kenyamanan dan keamanan. Banyak faktor, dari sisi keamanan mendukung, semua suku dan agama hidup rukun dan damai maka pasti wisatawan bisa datang ke Tarakan.

Untuk destinasi, selama ini festival Iraw Tengkayu masuk 100 Kalender Even Nasional (KEN) Kementerian Pariwisata.  Jika bisa itu harus didorong naik peringkat ke-5 atau bahkan ke-10 atau jika bisa masuk level top ten wisata.

“Sehingga gaungnya semakin besar, orang mau berkunjung ke Tarakan. Kemudian ketiga, untuk menarik wisatawan mancanegara, harus ada kemudahan masuk. Dari Tawau berseberangan dengan Indonesia, bisa mengurus Visa on Arrivel (VoA) di Tarakan dan tidak harus ke Jakarta lagi,” jelasnya.

Sehingga sebagai tempat persinggahan walau hanya 3-4 hari sebelum berlanjut ke daerah lain misalnya Berau, menurutnya ini cukup baik atau termasuk misalnya wsiawatan memiliki tujuan ke Malinau dan wilayah lainnya di Kalimantn Utara.

Harus ada kolaborasi. Tarakan memiliki keterbatasan dan berkolaborasi dengan daerah lain membuat jejaring wisata agar bisa berkunjung lebih lama di Tarakan dan mengunjungi daerah lain.

Baca juga: Debat Perdana Pilwali Tarakan, Paslon Kharisma Janji Siapkan Infrastruktur dan Beasiswa

Ibnu Saud, calon Wakil Wali Kota Tarakan, menjawab yang bisa dilakukan adalah aktif mempromosikan berbagai pagelaran seni, konser. 


Di putaran kedua segmen keempat, Ibnu Saud berkesempatan memilih pertanyaan dari bisbol yakni C2 berkaitan dengan sub tema tata kelola pemerintahan baik. 

Dimana moderator membacakan pertanyaan yakni langkah strategis yang dilakukan menekan peredaran barang illegal sebagaimana data dirilis Bea Cukai Tarakan dimana tahun 2022 1.881 balpress diamankan. Kemudia 2023 sebanyak 32 ballpres dan 2024 sebanyak 22 ballpres. Rokok ilegal 198.747 batang  di tahun 2022 dan di tahun 2024 79.596 batang. Ini menujukkan perdagangan illegal di Tarakan masih terjadi. 

Menjawab pertanyaan tersebut, Khairul menjelaskan Tarakan  dari sisi geografis semua wilayah memiliki pintu masuk. Aparat keamanan tentu kesulitan menjaga seluruh daerah area pantai atau pesisir. Maka yang paling penting adalah pelibatan masayrakat harus aktif menjadi informan menyampaikan kepada aparat. 

Khairul melanjutkan, perdagangan ilegal ada karena ada permintaan atau demand. Masyarakat tidak tahu akibat mengonsumsi memakai barang illegal tidak terperiksa dengan baik dan terdeteksi serta tersertifikasi. Sehingga, edukasi penyadaran harus dilakukan dan mencintai produk dalam negeri sehingga tidak timbul masalah hukum. Lalu ketiga, penguatan dari semua stakeholders dan melibatkan semua ketua RT.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved