Berita Balikpapan Terkini

Andi Surayya, Istri Rektor Uniba Raih Gelar Doktor FKM UI, Teliti Hubungan Penerapan K3 dan SMK3

Andi Surayya Mappangile, istri Rektor Uniba berhasil meraih gelar Doktor (S3) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Jakarta.

Editor: Sumarsono
IST/Tribun Kaltara
Andi Surayya Mappangile bersama suami yang juga Rektor Uniba Dr Isradi Zainal dan para penguji Sidang Promosi Doktor Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Jakarta. 

Namun, Andi Surayya juga menyampaikan bahwa sistem pembelajaran melalui monitoring, pelaporan K3, dan proses perbaikan belum diterapkan secara menyeluruh, sehingga masih diperlukan upaya perbaikan untuk mencapai penerapan yang lebih optimal.

Pengukuran safety climate di perusahaan menunjukkan hasil yang baik secara umum, dengan skor tertinggi pada dimensi pembelajaran komunikasi dan inovasi (dimensi 6).

Namun, dimensi prioritas keselamatan pekerja dan tidak ditoleransinya risiko bahaya (dimensi 5) memperoleh skor terendah.

Andi Surayya bersama keluarga
Andi Surayya Mappangile bersama keluarga usai berhasil meraih gelar Doktor (S3) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Jakarta.

Hal ini menandakan bahwa perhatian terhadap keselamatan pekerja sebagai prioritas utama masih perlu diperkuat.

Selain itu, hasil analisis menunjukkan bahwa komponen tertinggi dalam penerapan SMK3 berada pada hazard control and prevention, sedangkan skor terendah ditemukan pada komponen education and training.

“Meskipun pengendalian dan pencegahan bahaya sudah berjalan dengan baik, aspek pelatihan dan pendidikan K3 masih membutuhkan perhatian lebih untuk meningkatkan kualitas penerapan SMK3,” jelas Andi Surayya.

Penelitian ini menemukan hubungan signifikan antara tingkat penerapan SMK3 dengan safety climate serta kinerja K3, termasuk angka kejadian (incidence rate) dan tingkat frekuensi (frequency rate).

Perusahaan dengan penerapan SMK3 yang baik menunjukkan safety climate yang lebih positif dan tingkat kecelakaan kerja yang lebih rendah.

“Semakin baik tingkat penerapan SMK3 di sebuah perusahaan, semakin baik pula kinerja K3 yang dihasilkan,” jelas Andi Surayya.

Baca juga: Rektor Uniba Isradi Zainal Beri Kejutan Buat Capres Prabowo Subianto, Serahkan 2 Buku tentang IKN

Sebaliknya, perusahaan yang hanya menerapkan SMK3 pada tingkat ad hoc dan coping cenderung memiliki kinerja K3 yang buruk, ditandai dengan safety climate yang membutuhkan perbaikan serta incidence rate dan frequency rate yang cenderung meningkat.

Disertasi Andi Surayya merekomendasikan peningkatan kualitas penerapan SMK3 melalui fokus pada pelatihan dan pendidikan K3, memperkuat komunikasi antar divisi, serta memastikan prioritas keselamatan pekerja menjadi bagian integral dari budaya organisasi.

“Melalui langkah-langkah ini, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan produktif, sekaligus meningkatkan daya saing industri di Kalimantan Timur,” tutur Andi Surayya.

Melalui penilaian Ketua Sidang, Promotor, Ko-Promotor, serta tim penguji yang terdiri dari Prof Dr Dra Dumilah Ayuningtyas, MARS; Prof Dr Besral, SKM, MSc.; Dr. Iting Shofwati, ST, MKKK, HIU.; Dr. Agus Triyono, SSi., MKes.; dan Dr. dr. Sudi Astono, MS., diputuskan bahwa Andi Surayya Mappangile resmi dianugerahi gelar Doktor dalam Bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat.

Hasil yudisium sangat memuaskan dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,75.

 Keberhasilan Andi Surayya tak lepas dari dukungan keluarga tercinta, termasuk suaminya, Dr. Isradi Zainal yang juga merupakan Rektor Universitas Balikpapan.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved