Container Crane di Malundung Stop

BREAKING NEWS Container Crane Pelabuhan Malundung Tarakan Sempat tak Beroperasi, Ini Kata Pelindo

Quay Container Crane (QCC) yang berada di dalam Pelabuhan Malundung Kota Tarakan sempat tak beroperasi sepekan. 

Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
Dokumentasi Istimewa Pelindo
Potret aktivitas peti kemas di Pelabuhan Malundung Kota Tarakan yang diambil dari CCTV. 

TRIBUNKALTARA.COM,TARAKAN - TribunBreakingNews - Quay Container Crane (QCC) yang berada di dalam Pelabuhan Malundung Kota Tarakan sempat tak beroperasi sepekan. 

Informasi beredar terjadi trouble dan berdampak pada aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Malundung Kota Tarakan.

Diketahui QCC sendiri salah satu fasilitas dimiliki Pelabuhan Malundung yang dikelola PT Pelindo Terminal Peti Kemas Tarakan yang berfungsi melakukan aktivitas bongkar muat kontainer atau peti kemas.

Pihak PT Pelindo Terminal Peti Kemas Kota Tarakan diwawancarai awak media siang tadi membenarkan hal tersebut.

Baca juga: Logistik KPU Tarakan dan Nunukan Tiba di Pelabuhan Malundung, Pj Wali Kota dan Kapolres Ikut Pantau

Julhaidir, Manager Teknik PT Pelindo Terminal Peti Kemas Kota Tarakan drhd
Julhaidir, Manager Teknik PT Pelindo Terminal Peti Kemas Kota Tarakan. TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH

Dikatakan Julhaidir, Manager Teknik PT Pelindo Terminal Peti Kemas Kota Tarakan membenarkan bahwa memang untuk QCC atau familiar disebut crane pengangkut kontainer atau peti kemas sempat tak beroperasi kurang lebih 8 sampai 9 hari lamanya. 

"Iya benar kurang lebih 8-9 hari crane tak beroperasi. Kejadiannya saat itu sedang ada aktivitas bongkar muat KM Meratus Lembata dan tiba-tiba engine atau mesin berhenti secara tiba-tiba," papar Julhaidir.

Setelah dilakukan pengecekan, bahwa di bagian engine mengalami trouble. Namun memang lanjutnya tidak bisa serta merta trouble saat itu diketahui penyebabnya.

"Tim mekanik melakukan pemeriksaan mendetail. Kejadiannya itu sore dan di jam 8 malam itu setelah dicek keseluruhan, indikasinya terdapat kerusakan pada bagian daripada mesin atau engine mengalami crack, air sudah bercampur dengan oli," papat Julhadir.

Lebih lanjut kerusakannya baru diketahui setelah dicek. Dari sisi masa operasi mesin crane bisa berlangsung 2 tahun untuk masa kerja alat. Namun ia tak bisa memprediksikan jika suatu saat bisa terjadi kerusakan. 

Baca juga: KSOP Tarakan Penuhi Tuntutan Pekerja, Besok Bongkar Muat Kapal Dialihkan ke Pelabuhan Malundung

"Setelah dicek mendetail maka diputuskan, engine atau mesinnya dilakukan perbaikan keseluruhan, overhoul atau pemeriksaan secara keseluruhan," tukasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

 

 

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved