Berita Kaltara Terkini
Akhir Tahun 2024, Jumlah Penduduk Miskin di Kalimantan Utara Turun Jadi 0,94 Persen
Berdasarkan data BP Kaltara terjadi penurunan jumlah penduduk miskin di Kalimantan Utara di akhir 2024 dibandinkan di Maret tahun 2024 lalu.
Penulis: Edy Nugroho | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR – Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara, mencatat jumlah penduduk miskin di Kalimantan Utara ini mengalami penurunan pada akhir 2024. Jika dibandingkan data kemiskinan pada awal tahun atau Maret 2024.
Dibandingkan dengan Maret 2024 atau data awal tahun, angka penduduk miskin Kalimantan Utara mengalami penurunan secara absolut sebanyak 6.720 jiwa. Secara persentase, angka ini turun 0,94 persen.
Kepala BPS Kaltara Mas'ud Rifai menyebutkan, penduduk miskin di Kalimantan Utara pada September 2024 sebanyak 41.110 atau 5,38 persen dari jumlah penduduk Kaltara yang tercatat 764.126 jiwa.
Sementara pada awal tahun 2024, yaitu catatan pada Maret 2024, diketahui jumlah penduduk miskin di Kaltara sebanyak 47.830 atau 6,32 persen. .
Baca juga: Data BPS Angka Kemiskinan di Malinau Naik 0,40 Persen di Tahun 2024, Bertambah Jadi 500 Orang
Dalam keterangannya pada Kamis (16/01/2025), Mas'ud juga menyebutkan, selama Maret-September 2024, garis kemiskinan (GK) naik sebesar 2,58 persen. Yaitu dari Rp 854.294 per kapita per bulan pada Maret 2024, menjadi Rp 876.375 per kapita per bulan pada September 2024.
"Pada periode Maret-September 2024, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) mengalami penurunan. Dari 0,816 pada keadaan Maret 2024 menjadi 0,495 pada keadaaan September 2024. Hal serupa terjadi pada Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) yang mengalami penurunan dari 0,190 menjadi 0,081," terangnya.
Mas'ud merincikan, dari jumlah penduduk miskin ini, BPS Kaltara mencatat jumlah penduduk miskin yang mengalami kenaikan, rata-rata di daerah perkotaan, baik secara absolut maupun persentase. Sebaliknya, penduduk miskin daerah pedesaan justru mengalami penurunan.
“Selama periode Maret-September 2024, penduduk miskin di daerah perkotaan bertambah 1,88 ribu jiwa. Dari 23,18 ribu orang pada Maret 2024 menjadi 25,06 ribu orang pada September 2024” demikian tertulis dalam keterangan pers resmi BPS Kaltara.
Sementara itu, penduduk miskin di daerah pedesaan, disebut, mengalami penurunan 8,6 ribu jiwa dari 24,65 ribu orang pada Maret 2024, menjadi 16,05 ribu orang pada September 2024 atau secara persentase turun 3,27 persen, dari 9,23 persen menjadi 5,96 persen.
Baca juga: Penduduk Miskin di Kalimantan Utara Turun Capai 47.830 Orang, Begini Penjelasan BPS
“Jumlah penduduk miskin di daerah pedesaan lebih sedikit dibanding di daerah perkotaan. Meski demikian, persentase penduduk miskin yang berada di daerah pedesaan pada September 2024 sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan daerah perkotaan. Yakni 5,96 persen daerah pedesaan dan 5,07 persen daerah perkotaan,” urainya.
Dijelaskan Mas'ud, persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan.
Selain harus mampu memperkecil jumlah penduduk miskin, lanjut dia, kebijakan pengentasan kemiskinan juga sekaligus harus bisa mengurangi tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan.
Disebutkan, pada periode Maret-September 2024, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) mengalami penurunan, begitu pula dengan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2).
Indeks Kedalaman Kemiskinan, tercatat turun dari 0,816 pada keadaan Maret 2024 menjadi 0,495 pada keadaaan September 2024. Indeks Keparahan Kemiskinan turun dari 0,190 menjadi 0,081 pada periode Maret-September 2024.
Komoditi makanan mempunyai andil terbesar dalam membentuk garis kemiskinan di Kalimantan Utara pada bulan September 2024. Meski demikian, antara daerah perkotaan dan perdesaan terdapat perbedaan pola.

Lima komoditi terbesar penyumbang garis kemiskinan makanan (GKM) adalah beras, rokok, telur ayam ras, daging ayam ras, dan bandeng.
"Penyumbang terbesar di seluruh wilayah (perkotaan dan Perdesaan) adalah komoditi beras dengan kontribusi sebesar 23,50 persen di perkotaan dan 26,80 persen di pedesaan," imbuhnya.
(*)
Penulis: Edy Nugroho
Kejar Mimpi Masuk Sekolah Garuda, Siswa SMPN 1 Tanjung Selor Mulai Curi Start Belajar |
![]() |
---|
Tahun 2026 Sekolah Garuda di Kaltara Mulai Pembelajaran, Terapkan Kurikulum Karakter Kepemimpinan |
![]() |
---|
Mabes Polri Limpahkan Kasus Tambang Ilegal ke Kejari Bulungan, Juliet Akan Disidang di Tanjung Selor |
![]() |
---|
Banyak Anak Pekerja Imigran Putus Sekolah, Wamenlu Harap Sekolah Garuda di Kaltara Berikan Motivasi |
![]() |
---|
12 Tahun Buron, Datu Kodrat Buronan Terpidana Narkoba Ditangkap di Tanjung Palas - Bulungan Kaltara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.