Longsor di Tarakan
Ketinggian Longsor Capai 15 Meter, Satu Hari Tiga Titik Longsor di RT 60 Karang Anyar Tarakan
Diperkirakan ketinggian longsor di RT 60, Kelurahan Karang Anyar, Tarakan yang menimpa rumah Nenek Sajina mencapai ketinggian 15 meter.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Diperkirakan ketinggian longsor di RT 60, Kelurahan Karang Anyar, Tarakan yang menimpa rumah Nenek Sajina mencapai ketinggian 15 meter.
Selain di rumah Nenek Sajinah, terdeteksi ada dua titik longsor lainnya di RT 60 Kelurahan Karang Anyar Kota Tarakan pada Rabu (29/1/2025).
Ini disampaikan Sri Supatmi, Ketua RT 60 Kelurahan Karang Anyar, Kota Tarakan saat diwawancarai media siang tadi.
Sri Supatmi mengungkapkan, diperkirakan longsor terjadi karena hujan terjadi sejak pukul 21.30 WITA tadi malam, Selasa (28/1/2025).
Baca juga: Cerita Tasya Cucu Nenek Amma Korban Tertimbun Tanah Longsor di Tarakan, Ikut Nyusul Ayahnya
Dimungkinkan pengaruh hujan terlalu lama sehingga kejadiannya longsor terjadi pukul 06.00 WITA pagi tadi.
"Dari pihak keluarga menghubungi saya sebagai Ketua RT 60, saya langsung tindaklanjuti. Kalau almarhum Nenek Sajinah sudah tinggal di sini sejak 2009," aku Sri, sapaan akrabnya.
Ia melanjutkan lagi, pihak keluarga menjelaskan tahu kejadian longsor saat suara muncul.
Dimungkinkan almarhum kondisinya tidak bisa cepat menghindar karena sudah cukup tua.
Sri melanjutkan, longsor di Karang Anyar sudah biasa ada laporannya.
Namun khusus di RT 60, ini baru pertama kalinya kejadian dan memakan korban.
Titik longsor hari ini, di rumah Nenek Sajinah baru pertama kali terjadi.
Selain itu tak jauh dari rumah Nenek Sajinah juga ada longsor dan rumah warganya juga rusak.
Titik ketiga longsor di area perbukitan namun tidak ada korban jiwa dan rumah.
"Di sebelah lebih parah, sama waktunya. Penghuninya anak dan bapaknya saya ungsikan ke keluarga. Kalau di titik itu juga baru sekali ini longsor terjadi," ungkap Sri.
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa pihaknya sejauh ini selalu mengimbau warga termasuk dari lurah mengimbau RT menyampaikan ke warganya selalu waspada saat hujan turun di dalam grup RT.
"Jadi kalau hujan sudah turun ya siap-siap waspada. Karena persiapan sewaktu-waktu longsor sama yang tinggal di bantaran," ujarnya.
Ia melanjutkan lagi, meski warga yang tinggal di area perbukitan sudah membuat siring atau penahan longsor, musibah longsor tidak bisa diprediksi.
"Intsnsitas hujan terlalu lama, kita tidak bisa menyalahkan keadaan. Ketinggian longsor di rumah Nenek Sajinah itu bisa kisaran 15 meter sampai 20 meter," urainya.
Baca juga: Detik-Detik Jenazah Nenek Amma Ditemukan Tertimbun Tanah Longsor, Proses Evakuasi Butuh 2,5 Jam
Ia juga mengungkapkan di wilayahnya, warga tinggal di perbukitan tidak banyak.
Dan yang mengalami longsor tak jauh dari rumah miliki Ibu Sajinah juga menurutnya perlu diberi bantuan.
"Mereka rata-rata punya rumah dan tanah sendiri. Kami tidak bisa merelokasi karena tanah mereka. Kalau saya bilang pindah, saya menyediakan apa. Jadi kalau ada kejadian ya bantuan yang diberikan. Dan kepala BPBD juga sudah meninjau," tukasnya.
(*)
Penulis: Andi Pausiah
Sambangi Korban Longsor di Tarakan Kaltara, Kapolres Ikut Imbau Warga Waspada di Musim Penghujan |
![]() |
---|
BPBD Catat Sehari 8 Titik Longsor di Tarakan, Evakuasi Korban Sempat Terkendala, Imbau Warga Waspada |
![]() |
---|
Cerita Tasya Cucu Nenek Amma Korban Tertimbun Tanah Longsor di Tarakan, Ikut Nyusul Ayahnya |
![]() |
---|
Detik-Detik Jenazah Nenek Amma Ditemukan Tertimbun Tanah Longsor, Proses Evakuasi Butuh 2,5 Jam |
![]() |
---|
BREAKING NEWS- Seorang Warga di RT 60 Karang Harapan Tarakan Dilaporkan Tertimbun Tanah Longsor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.