Berita Nunukan Terkini
Penantian Keluarga Amad Korban Kecelakaan Speedboat di Nunukan: Di Mana Kamu Nak? Kasian Ibu Bapakmu
Harapan dan doa dari keluarga terus dilantunkan di ujung Dermaga Yakamer, Nunukan, Kaltara menanti Ahmad Rahmadanil (22) korban speedboat ditemukan.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Harapan dan doa dari keluarga terus dilantunkan di ujung Dermaga Yamaker, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), menanti Ahmad Rahmadanil (22) korban kecelakaan (Laka) speedboat dapat ditemukan.
Ahmad Rahmadanil alias Amad merupakan satu diantara 18 penumpang Speedboat Cinta Putri yang menjadi korban insiden speedboat di Perairan Tinabasan, Kecamatan Sei Menggaris, Kabupaten Nunukan pada Rabu (29/01/2025) sekira pukul 12.00 Wita.
Dalam insiden speedboat tersebut, ada 10 penumpang yang selamat termasuk motoris speedboat. Sementara penumpang lainnya tewas dan sebelumnya sempat dikabarkan hilang.
Hingga operasi pencarian hari kelima oleh tim gabungan, Ahmad Rahmadanil alias Amad tak kunjung ditemukan.
Baca juga: Kapolres Nunukan Imbau Motoris Speedboat Lengkapi Alat Keselamatan Penumpang dan tak Boleh Overload

Pencarian Ahmad Rahmadanil alias Amad tak hanya dilakukan oleh tim gabungan, melainkan juga orang tua dan keluarga korban.
Bahkan sebagian warga Mamolo, Kelurahan Tanjung Harapan, Kecamatan Nunukan Selatan juga menyempatkan waktu dan tenaga untuk ikut mencari korban di laut.
Sebagian keluarga korban yang tak ikut dalam pencarian ke TKP (tempat kejadian perkara), menunggu di ujung Dermaga Yamaker.
Keluarga korban yang duduk di ujung Dermaga Yamaker, sesekali berdiri dan melihat ke arah datangnya speedboat, seakan menunggu Ahmad Rahmadanil ada di dalam speedboat tersebut.
Begitu juga dengan ayah dan ibu korban, tak henti-henti menunggu kabar dari tim gabungan yang mencari keberadaan anak bujangnya itu.
"Dimana kamu nak? Kasian ibu dan bapakmu terus-terusan menangis mencari kamu nak," ujar Kamaruddin paman korban di ujung Dermaga Yamaker, Minggu (02/02/2025), malam.
Ramah dan Humoris
Kamaruddin mengatakan Ahmad Rahmadanil alias Amad adalah sosok anak yang ramah dan humoris.
"Amad ini anak ketiga dari empat bersaudara. Semuanya laki-laki. Dia masih bujang. Kalau ketemu kami, dia yang lebih dulu menyapa. Dialah yang paling vocal kalau kami berkumpul. Anaknya juga humoris sekali," kata Kamaruddin kepada TribunKaltara.com.
Pasca lulus SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) di Nunukan, Amad sehari-hari membantu orangtuanya membudidaya rumput laut.
"Pendidikan terakhirnya itu SMK. Setelah lulus SMK dia membudidaya rumput laut. Dia punya fondasi rumput laut juga. Saudaranya yang lain juga bekerja, termasuk orang tuanya. Hasil budidaya rumput laut, dia gunakan untuk bantu ekonomi keluarga dan sebagian lagi untuk nabung," ucapnya.
Kamaruddin mengaku terakhir kali bertemu Amad saat dia datang ke rumah Kamaruddin meminjam mesin senso (mesin potong kayu).
"Terakhir ketemu dia, saat dia datang ke rumah ambil senso. Tidak tahu juga mau buat apa itu senso. Sempat dia bercanda-canda. Dia itu sering bercanda mau nikah sudah. Tapi tante-tantenya selalu bilang, kerja dulu. Kumpul uang dulu," tuturnya.
Tak Sempat Pamit
Kamaruddin menceritakan bahwa Amad tak sempat berpamitan dengan orang tuanya ketika berangkat ke Kanduangan, Kecamatan Sei Menggaris.
Amad menumpangi Speedboat Cinta Putri dari Dermaga Haji Putri bersama belasan penumpang lainnya.
"Dia tinggal sama orang tuanya. Tapi saat itu, dia keluar rumah pagi-pagi. Sementara orang di rumah belum bangun. Bapak dan mamanya pun tidak tahu, baju dan celana apa yang dipakai anaknya saat itu," ungkapnya.
Meski operasi pencarian korban oleh tim gabungan dihentikan sementara dan akan dilanjutkan esok pagi, namun keluarga korban sampai malam ini terus melakukan pencarian ke TKP.
Baca juga: Jadwal Keberangkatan Speedboat di Pelabuhan Kayan II, Minggu 2 Februari 2025, Dishub Ingatkan ini

"Sebagian sudah di dermaga istirahat sekaligus makan. Tapi sebagian masih di laut mencari. Kemarin ibunya ikut mencari ke laut. Tapi hari ini kami larang, karena sudah ada dua abangnya yang ikut mencari," imbuhnya.
Bisa melihat Amad kembali pulang ke rumah adalah keinginan ayah dan ibunya, serta sanak keluarganya yang lain.
"Ibunya masih kepikiran terus dan tidak ada selera mau makan. Ayahnya nangis-nangis terus," pungkas Kamaruddin dengan suara terbata-bata.
Penulis: Febrianus Felis
Dermaga Yamaker
Ahmad Rahmadanil
penumpang
speedboat
Kecamatan Sei Menggaris
Speedboat Cinta Putri
kecelakaan
Nunukan
5 Sorotan DPRD Nunukan Terkait Polemik Perahu Pemasok Ikan Ditahan Aparat |
![]() |
---|
Dua WN Spanyol Dideportasi Imigrasi Nunukan Melalui Bandara Soekarno-Hatta |
![]() |
---|
Perahu Angkut Ikan dari Tawau 2 Kali Ditahan, ASPIN Minta Pemerintah dan DPRD Nunukan Carikan Solusi |
![]() |
---|
BMKG Prediksi Curah Hujan Tinggi di Nunukan Selatan, BPBD Tindaklanjuti Longsor di Desa Bulan-Bulan |
![]() |
---|
Bank Indonesia Sambangi Krayan, Bawa Rupiah Baru hingga Literasi untuk Generasi Perbatasan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.