Speedboat Terbalik di Bulungan

Update Pencarian 3 Korban Speedboat di Sungai Temangga Masih Nihil: Kemungkinan Korban Tersangkut

Hari ketiga (Rabu 12 Februari 2025) pencarian korban speedboat terbalik di perairan sungai temangga, Desa Tanjung Buka, Bulungan masih nihil.

Penulis: Desi Kartika Ayu | Editor: M Purnomo Susanto
TribunKaltara.com/Desi Kartika Ayu
EVAKUASI KORBAN – Polisi melakukan penyisiran speedboat terbalik di Bulungan, Kalimantan Utara, korban insiden SB Iqzza Express terbalik langsung dievakuasi, Senin (10/2/2025). (TribunKaltara.com/Desi Kartika Ayu) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR – Hari ketiga (Rabu 12 Februari 2025) pencarian korban speedboat terbalik di perairan Sungai Temangga, Desa Tanjung Buka, Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Bulungan masih nihil.
 
Kepala Operasi Basarnas Tarakan, Dede Hariana menyampaikan bahwa proses pencarian korban telah dilakukan perluasan area hingga 8 radius Nautical Miles dari lokasi kejadian.
 
Bahkan untuk hari ketiga ini, Tim SAR Gabungan melakukan penyisiran dengan bantuan alat berupa drone termal yang dapat memonitor pergerakan korban di sungai.
 
“Ini pencarian hari ketiga hingga pukul 17.00 wita ketiga korban Laka speedboat terbalik di perairan Sungai Temangga masih nihil,” kata Dede Hariana, Rabu (12/2/2025).

Baca juga: Cerita Mardiana Ibunda Dafit Korban Speedboat Terbalik Masih Dilakukan Pencarian: Sudah Ada Firasat

Ia mengatakan bahwa proses pencarian akan dilanjutkan besok (Kamis 12/2/2025) dengan kembali memaksimalkan sumber daya dan peralatan yang ada.

Termasuk kembali menggunakan drone termal untuk memantau pergerakan korban di perairan.
 
“Kita akan memaksimalkan pencarian besok hari lagi dengan menggunakan drone termal, karena ini sangat membantu kita dalam memantau pergerakan korban utamanya di daerah yang tidak terjangkau oleh tim kita dalam mensearching korban tersebut,” jelasnya.
 
Dede menyebutkan bahwa arus sungai terlalu deras menjadi salah satu faktor kendala yang menyebabkan belum ditemukannya ketiga korban hingga hari ini.

Selain itu, kemungkinan kondisi korban setengah tenggelam sehingga menyulitkan pandangan dari tim pencari.
 
“Sebenarnya banyak faktor, selain arus sungai yang deras bisa jadi faktor visibility atau kondisi korban masih setengah mengapung. Yang mana dugaan kita hari ketiga harusnya korban sudah timbul namun kenyataannya belum,” ungkapnya.
 
“Selain itu, bisa jadi posisi korban ini tersangkut di area yang belum bisa kita jangkau,” lanjutnya.

Baca juga: Satu Speedboat Reguler dari Tanjung Selor ke Bunyu Hari Ini, Harga Tiket Rp 265 Ribu Per Penumpang

Untuk itu, Tim SAR Gabungan akan melakukan perubahan metode pencarian korban.

Di mana besok proses penyisiran akan dimaksimalkan pada aliran anak sungai yang belum terjangkau.
 
“Untuk besok kita akan maksimalkan menggunakan metode google earth, dimana kita akan mulai menyisir aliran yang memiliki anak sungai yang tidak terjangkau,” tandasnya.
 
(*)

Penulis : Desi Kartika Ayu Nuryana

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved