Masuk Dermaga Pelabuhan Tengkayu 1 Tarakan, Kini Penumpang Naik Bus atau Jalan Kaki Lewat Koridor

TRIBUNKALTARA.COM,TARAKAN-Mulai Senin (17/2/2025) Pelabuhan Tengkayu 1 Tarakan, Kalimantan Utara sterlisasi, sehingga kendaraan yang antar penumpang tidak bisa masuk lagi sampai ke dermaga. Untuk kendaraan hanya di tempat parkir dan penumpang naik bus yang telah disediakan atau jalan kaki  lewat koridor.

Kebijakan ini dilakukan  UPTD Pelabuhan Tengkayu I SDF Tarakan, sebagai pengelola Pelabuhan Tengkayyu 1 Tarakan untuk mengurangi antrean kendaraan yang kerap kali terjadi. Hal ini membuat kemacetan jalan di sepanjang dermaga sampai terminal keberangkatan dan kedatangan. Sebab  banyak kendaraan yang parkir di dermaga dekat pintu masuk terminal keberangkatan. 

Pantauan TribunKaltara.com, Selasa (18/2/2025), sterlisasi di Pelabuhan Tengkayu 1 Tarakan berlangsung kondusif. Para Penumpang diarahkan menggunakan bus dari terminal keberangkatan yang ada di darat ataupun bisa melalui titik drop zone yang tersedia. Pengantar penumpang juga hanya bisa sampai di titik parkir drop zone yang telah disediakan pengelola. 

Kepala UPTD Pelabuhan Tengkayu I SDF Tarakan, Muhammad Roswan yang diwawancarai TribunKaltara.com siang tadi mengungkapkan, alur masuk penumpang tersedia dua titik. Pertama di terminal keberangkatan yang ada di darat atau yang berada di dalam satu gedung dengan penjualan tiket. Selanjutnya, titik kedua dimulai dari wilayah dropzone. 

Baca juga: 17 Februari 2025 Pelabuhan Tengkayu 1 Tarakan Steril, Kendaraan Hanya di Tempat Turun Penumpang

"Alur masuk lainnya bisa melalui titik dropzone. Dari dropzone bisa menaiki bus dan bisa juga jalan kaki di koridor jika hendak masuk ke dalam. Karena dengan adanya sterilisasi ini, bus itu kami utamakan pelayanannya di drop zone itu," ujar Muhammad Roswan.

Muhammad Roswan menilai rata-rata lebih efektif jika menjemput penumpang di dropzone.  Dari titik dropzone, penumpang  bisa membawa barang. Kemudian jika penumpang membawa barang dalam jumlah banyak ada pilihan bisa menggunakan buruh atau juga bisa pakai troli.

"Total troli 10. Ada dua titik. Di ujung sini dan di sana. Kalau buruh juga gak protes karena sudah diedukasi jauh hari," ucap Muhammad Roswan.

Khusus kendaraan buruh juga wajib parkir di titik sebelah kiri dan biasanya mereka memang terbiasa parkir di area sebelah kiri lokasi parkir. Jika hendak mobile bisa menggunakan bus atau lewat koridor. 

"Kalau buruh ga protes. Cuma, yang barang boks ikan agak berat, masih kami identifikasi karena repot naik bus. Itu saja sementara kami beri kebijakan masuk tapi langsung keluar. Boks tapi isi ikan. Kalau dia boks bukan isi ikan, lewat dropzone," jelasnya. 

Baca juga: Empat Speedboat Reguler Berangkat dari Pelabuhan Tengkayu 1 Tarakan Menuju Malinau Hari Ini

Atau bisa juga menggunakan troli pilihannya. Barang yang dibawa berupa boks isi ikan diakuinya memang  masih jadi kendala dan masih dicari kebijakannya.  Karena aktivitas pengiriman ikan juga sudah lama dikirim ke Malinau, Tana Tidung lewat Pelabuhan Tengkayu 1 Tarakan.

"Kalau masukkan di drop zone, berat angkat dan turunkan. Itu saja yang masih kendala. Jadi boks ikan boleh masuk, ngdrop ke dalam langsung keluar," urainya.

Petugas juga hapal petugas yang mengantar  barang berupa boks ikan. 

"Kalau sayuran tadi pagi ada juga dibawa tapi didorong pakai troli. Troli sudah cukup bagus menampung kapasitas 3 00 kg," sebutnya.

Untuk penambahan troli dimungkinkan di tahun depan dan harapannya ada bantuan dari perbankan misalnya.

"Kalau dilihat tidak banyak yang pakai karena naik bus saja. Banyak yang menenteng," ujarnya.

Adapun jumlah bus yang beroperasi, di dropzone dua unit. Alasannya berkaitan  operasional. Saat ada pengisian bensin atau perbaikan, mobil lain siap dioperasikan.

"Untuk kendaraan kita pakai BBM dexlite. Gak boleh pakai subsidi," tukasnya. 

(*)

Penulis: Andi Pausiah