Berita Tarakan Terkini

Penetapan 1 Ramadan Tunggu Sidang Isbat, Titik Rukyatul Hilal Direncanakan di Satrad 225 Tarakan

Pemerintah telah menyiapkan terkait penentuan awal 1 Ramadan 1445 Hijriah tahun ini. Sama seperti tahun sebelumnya melalui Sidang Isbat Kemenag RI.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
BELUM TERLIHAT – Tampak pantauan rukyatul hilal di Tarakan tahun lalu berlokasi di Taman Berlabuh Kota Tarakan. TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Pemerintah telah menyiapkan terkait penentuan awal 1 Ramadan 1445 Hijriah tahun ini.

Sama seperti tahun sebelumnya melalui sidang isbat dilaksanakan Kemenag RI.

Adapun sidang isbat akan dilaksanakan pada 28 Februari 2025 mendatang di Kemenag RI Jakarta.

Dalam hal ini, Kemenag RI memerintahkan seluruh kantor wilayah atau kanwil untuk menentukan titik lokasi dilaksanakan rukyatul hilal.

Baca juga: Harga Tiket Pesawat Makassar ke Tarakan Kalimantan Utara Jelang Ramadan 1446 H

Kanwil Kemenag Provinsi Kaltara,  titik rukyatul hilal ada di Kota Tarakan tepatnya akan dilaksanakan di Satuan Radar  (Satrad) 225 Kota Tarakan berlokasi di Kelurahan Mamburungan.

“Biasanya kan di Taman Berlabuh. InsyaAllah tahun ini dilaksanakan pada tanggal 28 Februari 2025 sore dimulai puukul 16.00 WITA sampai menjelang Magrib,” ujar Syofyan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tarakan.

Lebih lanjut Syopyan menjelaskan, karena akan melaksanakan itu secara formal akan bersurat ke Satradar dan pihak terkait dan termasuk Pengadilan Agama dan Ormas Islam untuk melaksanakan ikhtiar rukyatul hilal

“Apapun hasilnya dari hasil rukyatul hilal akan dilapor berjenjang ke Kemenag RI melalui Dirjen Bimas Islam,” jelasnya.

Alasan dipilihnya Satrad 225  untuk memantau hilal lanjutnya, ini  salah satu ikhtiar dan menjadi tempat memungkinkan untuk melihat hilal.

Salah satunya harus ada di dataran ketinggian.

“Itu saya kira di Satrad 225  atas restu Pak Komandan Satrad mengizinkan kita untuk dilakukan upaya salah satunya di sana. Beberapa kali dilaksanakan Taman Berlabuh tapi tidak kelihatan,” jelasnya.
Diharapkan di Satrad 225 nanti yang memiliki lokasi atau  tempat lebih tinggi diharapkan bisa lebih representatif dari sisi untuk melihat waktu matahari terbenam bersamaan naiknya bulan atau hilal yang dimaksudkan.

“Apakan melihat atau tidak, namanya rukyatul hilal adalah ikhtiar dan ibadah,” jelasnya.

Ditanya semisal terjadi perbedaan penentuan 1 Ramadan, menurutnya itu hal biasa.

Ia mengimbau kepada semuanya menjaga kerukunan dalam rangka melaksanakan ibadah. 

Ia juga mengimbau sekali lagi saat terjadi perbedaaan diharapkan ada saling menghargai.

“Jauh lebih penting, bagaimana menjaga silaturahmi menjaga saling menghargai menghormati amsing-masing,” jelasnya.

Baca juga: Muhammadiyah Sudah Tetapkan 1 Ramadan 1446 H, Simak Jadwal Libur Sekolah di Bulan Puasa

Terakhir ia juga menjelaskan bahwa untuk pelaksaan tarwih dan salat Idul Fitri sendiri, ia menjelaskan bahwa diserahkan ke masjid dan Kemenag tidak secara khusus mengatur hal tersebut untuk pelaksanaannya. 

“Tapi lebih kepada diserahkan kepada masjid. Apakah di masjid atau di lapangan dipersilakan asalkan tertib dan itu  menjadi faktor utama serta tidak mengganggu masyarakat,” tukasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved