Berita Nunukan Terkini

BPBD Nunukan Siaga 24 Jam, Antisipasi Banjir dan Longsor di Tengah Cuaca Ekstrem

Ancaman cuaca ekstrem, BPBD Nunukan ingatkan wilayah Lumbis, Sembakung, Nunukan, dan Krayan waspada potensi banjir hingga longsor.

TribunKaltara.com/Febrianus Felis
WASPADA POTENSI BENCANA - Kepala Pelaksana BPBD Nunukan, Arief Budiman meninjau lokasi banjir di Kecamatan Sembakung, Selasa (22/04/2025), pagi. BPBD Nunukan terus mengingatkan agar masyarakat mewaspadai potensi bencana imbas cuaca ekstrem.(TribunKaltara.com/Febrianus Felis) 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara ( Kaltara) siaga 24 jam untuk mengantisipasi banjir dan longsor di tengah cuaca ekstrem.

Meski banjir di Kecamatan Sembakung dan Lumbis telah surut, ancaman bencana belum sepenuhnya berlalu. 

Kepala Pelaksana BPBD Nunukan, Arief Budiman, mengatakan akan tetap siaga dengan menempatkan personel di setiap kecamatan selama 24 jam.

"Saat ini permukaan air sungai di dua kecamatan terdampak sudah kembali ke titik normal. Namun, kewaspadaan tetap ditingkatkan mengingat curah hujan tinggi masih diprediksi terjadi dalam beberapa hari ke depan," kata Arief Budiman kepada TribunKaltara.com, Selasa (22/04/2025), sore.

Arief mengatakan ketinggian air sempat menyentuh 4,27 meter.

"Sekarang sudah surut ke titik normal di angka 3 meter. Tapi cuaca masih ekstrem, jadi kita tetap siaga penuh," ujarnya.

BPBD Nunukan tinjau banjir 220425_1
WASPADA POTENSI BENCANA - Kepala Pelaksana BPBD Nunukan, Arief Budiman meninjau lokasi banjir di Kecamatan Sembakung, Selasa (22/04/2025), pagi. BPBD Nunukan terus mengingatkan agar masyarakat mewaspadai potensi bencana imbas cuaca ekstrem.(TribunKaltara.com/Febrianus Felis)

Baca juga: Air Surut Sejak Minggu 20 April 2025, BPBD Nunukan Tetap Siaga Hadapi Potensi Banjir di Sembakung

Selain Sembakung dan Lumbis, beberapa wilayah lain seperti Nunukan dan Krayan Selatan juga terdampak hujan deras yang memicu banjir dan longsor

BPBD Nunukan mencatat laporan lapangan dan akan menyampaikannya ke Sekretaris Daerah Nunukan untuk ditindaklanjuti dalam rapat koordinasi penanganan bencana.

"Kami akan bahas kemungkinan menetapkan status siaga darurat bencana, karena dampaknya sudah meluas dan kondisi cuaca belum stabil," ujar Arief.

Berdasarkan prakiraan BMKG, sebagian besar wilayah Nunukan masih berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. 

Sehingga Arief mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama yang tinggal di bantaran sungai dan daerah rawan longsor di wilayah pegunungan seperti Krayan.

Imbauan BPBD Nunukan diberikan kepada masyarakat agar segera melapor jika melihat potensi bencana, seperti retakan tanah, genangan air yang meningkat, atau pohon-pohon yang rawan tumbang.

"Bencana bisa terjadi kapan saja. Kami sudah siagakan personel 24 jam di tiap kecamatan untuk cepat tanggap jika terjadi kondisi darurat," ungkapnya.

(*)

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved