Pemkab Tana Tidung Dorong Pendidikan Kesetaraan, Sasar Masyarakat yang Sempat Putus Sekolah

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tana Tidung terus menunjukkan komitmennya dalam menuntaskan persoalan pendidikan, termasuk bagi masyarakat yang sempat terputus akses pendidikannya.

Melalui program Pendidikan Kesetaraan, Pemkab Tana Tidung memastikan tidak ada warga yang tertinggal haknya untuk belajar, termasuk orang dewasa yang sempat putus sekolah.

Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Tana Tidung, Hersonsyah, menegaskan Pendidikan Kesetaraan menjadi salah satu program prioritas dalam pemerintahan Bupati Ibrahim Ali dan Wakil Bupati Sabri.

Menurutnya, pendidikan bukan hanya untuk anak-anak yang sedang menempuh sekolah formal, melainkan bagi mereka yang sempat berhenti atau belum pernah menyelesaikan pendidikannya di usia muda.

"Tadi saya telah meninjau ujian Pendidikan Kesetaraan. Ini juga menjadi program prioritas di Kabupaten Tana Tidung, pemerintahan Ibrahim Ali dan Sabri dalam rangka untuk menuntaskan pendidikan anak putus sekolah atau anak tidak sekolah, yang bukan hanya anak, bahkan bapak-bapak, ibu-ibu juga," ujar Hersonsyah kepada TribunKaltara.com, Rabu (23/4/2025).

Peserta Pendidikan Kesetaraan bukan semata-mata mereka yang sama sekali belum pernah mengenyam pendidikan.

Sebagian besar justru merupakan warga yang pernah sekolah namun tidak dapat menyelesaikannya karena berbagai alasan.

Baca juga: Pendaftaran Murid Baru di Tana Tidung Segera Dibuka, Disdikbud Pastikan Proses Transparan dan Gratis

"Bukan berarti yang ada di situ anak yang betul-betul tidak pernah sekolah, mereka pernah sekolah namun putus pendidikannya," jelasnya.

Program Pendidikan Kesetaraan ini diselenggarakan di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), yang merupakan lembaga formal di bawah naungan Pemkab Tana Tidung.

"Di SKB, ya seperti paket, versi negeri. Jadi SKB ini dikelola oleh Pemkab Tana Tidung," kata Hersonsyah.

Ia menekankan, Disdikbud Tana Tidung berkomitmen memastikan seluruh layanan pendidikan berjalan dengan baik, termasuk melalui fasilitas yang mendukung proses belajar-mengajar.

"Kita memikirkan bagaimana pendidikan kita bisa tetap berjalan dengan baik," ucapnya.

Menurut Hersonsyah, lokasi SKB yang digunakan saat ini juga merupakan bangunan baru yang dibangun khusus untuk mendukung pelaksanaan program Pendidikan Kesetaraan.

"Jadi juga lokasi ujian yang kita tinjau ini juga merupakan bangunan baru yang memang dipergunakan untuk SKB ini," tutupnya.

(*)

Penulis : Rismayanti