Berita Nunukan Terkini
Gaptek Bukan Halangan, UMKM Nunukan Kaltara Regan Cokelat Tembus Ekspor ke Malaysia
Pemilik brand Regan Cokelat, pelaku usaha asal Kabupaten Nunukan, Rika membuktikan bahwa keterbatasan di bidang digital bisa diatasi dengan kolaborasi
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Siapa bilang pelaku UMKM yang gagap teknologi tak bisa bersaing di era digital?
Pemilik brand Regan Cokelat, pelaku usaha asal Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) Rika membuktikan bahwa keterbatasan di bidang digital bisa diatasi dengan kolaborasi yang tepat.
Mengakui dirinya masih tergolong “Gaptek”, Rika memutuskan menggandeng konten kreator lokal sejak 8 bulan lalu untuk memasarkan produknya lewat media sosial.
Platform seperti TikTok dan Instagram menjadi senjata utama promosi, baik melalui akun milik sang konten kreator maupun akun resmi Regan Cokelat.
Baca juga: Dorong Ekonomi Masyarakat, Tri Wahyuni Gencarkan Literasi Digital dan Bazar UMKM di Nunukan Kaltara
"Saya memang Gaptek (gagap teknologi). Makanya saya pakai jasa konten kreator. Hasilnya toko saya lebih dikenal, banyak yang cari oleh-oleh ke sini. Bahkan perusahaan-perusahaan juga pesan untuk bingkisan," kata Rika kepada TribunKaltara.com, Minggu (04/05/2025), sore.
Ia mengaku belum pernah membuat konten sendiri karena kurang percaya diri. Namun sejak rutin mengunggah dua konten seminggu bersama konten kreator, perkembangan brand Regan Cokelat makin terlihat.
"Followers nambah, pemasaran makin bagus. Antara biaya jasa dan hasil penjualan juga seimbang. Saya merasa sangat terbantu," tambahnya.
Menurut Rika, tantangan umum pelaku UMKM lain di Nunukan adalah soal konsistensi dan kemampuan mengedit video.
"Banyak teman-teman kesulitan bikin video, apalagi kalau harus posting rutin. Minimal seminggu sekali itu sudah bagus," ucapnya.
Regan Cokelat sendiri memiliki beragam varian unik yang menjadi daya tarik, seperti cokelat berkarakter, cokelat rumput laut, cokelat kurma, cokelat wortel, hingga cokelat bawang dayak.
"Anak-anak suka yang cokelat karakter. Kalau cokelat rumput laut sering jadi oleh-oleh karena sekaligus memperkenalkan potensi lokal Nunukan," ujar Rika.
Kini, produk Regan Cokelat tidak hanya laku di pasar lokal seperti Nunukan dan Tarakan, tapi juga sudah menembus ekspor ke Malaysia.
Rika menyebut belum dua tahun usahanya dibangun sejak 2020, ia sudah mengirim cokelat berkarakternya hingga ke Balikpapan, Samarinda, Makassar, Jakarta, Yogyakarta, bahkan ke Raja Ampat Papua Barat.
"Alhamdulillah, saat ikut pameran tahun 2023 saya dapat buyer dari Malaysia. Sekarang produk saya dijual di supermarket Malaysia," tuturnya.
Ekspor resmi ini difasilitasi oleh Disperindagkop Nunukan, Aspindo Nunukan, hingga Konsulat RI di Tawau, Malaysia.
Rancangan Perda APBD Perubahan 2025 Disetujui, DPRD Nunukan Minta Pemkab Fokus Program Prioritas |
![]() |
---|
Banggar DPRD Nunukan Beri Catatan ke Pemkab PLBN Sebatik Mangkrak, Guru dan Nakes Minim di Pedalaman |
![]() |
---|
3 Desa Baru di Nunukan Kaltara Siap jadi Definitif, Berpeluang Gelar Pilkades Perdana Tahun Depan |
![]() |
---|
Wabup Hermanus Ungkap 6 Agenda Prioritas dalam APBD Perubahan 2025 Nunukan Kaltara |
![]() |
---|
Rancangan Pendapatan APBD-P Nunukan 2025 Turun 5,20 Persen, Wabup Sebut Fokus ke Program Prioritas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.