Jemaah Haji Tarakan Berangkat
Kisah Hadija Jemaah Haji Tertua Asal Tarakan, 6 Tahun Cicil Uang Pelunasan Rp20 Juta dari Hasil Tani
Salah seorang jemaah haji tertua asal Tarakan yang berangkat di kloter 6, ada Ibu Hadijah Binti Pou. Ada perjuangan di balik keberangkatannya
Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
"Kecelakaan pas pulang manasik pertemuan terakhir di bulan puasa," kenangnya.
Ia berharap keberangkatan tahun ini dilancarkan. Apalagi berdua bersama seorang bunda.
"Sosok mama bagi kami, tidak bisa saya ungkapkan dengan kata-kata ya Allah. Mama itu bagai intan permata dan malaikat buat kami, mama membesarkan kami hanya seorang diri karena bapak kami sudah lama meninggal, sementara kami bersaudara 7 orang," ungkapnya.
Dari tujuh saudara terdiri dari enam laki-laki dan 1 perempuan yakni dirinya. Ia satu-satunya perempuan dari tujuh bersaudara.
"Saya anak keempat. Semasa kami kecil mama bertani dan menjual hasil kebunnya ke pasar demi membesarkan anak-anak. Alhamdulillah dari perjuangan mama, sekarang bisa punya 13 cucu dan 8 cicit. Padahal ibu cuma petani di Desa Tinading dusun Toboloit Sulawesi Tengah," paparnya.
Namun walaupun petani, anak-anaknya berhasil memiliki pekerjaan yang stabil dan mapan.
Baca juga: Wabup Jakaria Kawal Keberangkatan CJH Malinau Menuju Embarkasi, Pastikan Kebutuhan Haji Terpenuhi
Ia sendiri saat ini berstatus sebagai PNS di Kantor Kemenag Tarakan.
Selain sibuk jadi abdi negara juga ikut dalam grup kasidahan.
"Kalau setiap momen lomba saya selalu ikut dan bahkan jadi dewan hakim pada momen MTQ tingkat kecamatan, Tingkat Kota bahkan jadi pelatih ke Tingkat Provinsi juga," pungkasnya.
(*)
Penulis: Andi Pausiah
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.