Air Terjun Mengkaban di Desa Sebawang Tana Tidung Wisata yang Masih Asri, Disediakan Gazebo

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Tak perlu menempuh jarak jauh untuk menikmati sejuknya alam dan suara gemuruh air terjun yang menenangkan. Air Terjun Mengkaban di Desa Sebawang, Kecamatan Sesayap,  Tana Tidung, Kalimantan Utara, menjadi destinasi pilihan warga yang ingin melepas penat dengan suguhan pemandangan yang masih asri.

Berjarak sekitar 30 menit dari pusat kota Tideng Pale, lokasi Air Terjun Mengkaban ini bisa dijangkau dengan mudah. Meski sebagian jalur masih berupa jalan setapak, medannya tetap aman dilewati kendaraan roda dua maupun roda empat.

Fasilitas yang tersedia pun terbilang cukup lengkap, tersedia gazebo untuk bersantai, WC umum, dan sejumlah plang promosi bertuliskan pesan unik dan lucu yang tersebar di sekitar lokasi wisata.

Tak hanya memikat dengan panorama, Air Terjun Mengkaban juga membawa nama harum Desa Sebawang usai meraih penghargaan dari Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.

Baca juga: Air Terjun Kilo 11, Permata Tersembunyi di Desa Long Beluah Kaltara Belum Tersentuh Pemerintah

Penghargaan tersebut menjadi bukti bahwa Desa Wisata ini terus berbenah, tidak hanya dari sisi keindahan alam tapi juga pelayanan dan pengelolaan.

Jadi, bagi masyarakat Tana Tidung dan sekitarnya yang mencari wisata alam murah, dekat, dan nyaman, Air Terjun Mengkaban bisa jadi pilihan utama untuk akhir pekan.

Kurniawin salah satu pengunjung yang menghabiskan akhir pekan di Air Terjun Mengkaban menyampaikan destinasi ini cocok dikunjungi untuk bersantai karena tempatnya yang nyaman dan sejuk.

“Tempatnya adem banget, bersih, dan nyaman. Udara sejuk, airnya jernih, cocok buat bawa keluarga atau healing bareng teman,” ujar Kurniawin kepada TribunKaltara.com, Minggu (31/5/2025).

Ia juga mengapresiasi pengelolaan lokasi wisata yang menurutnya sudah cukup baik, termasuk dari sisi kebersihan dan penataan area.

“HTM-nya juga murah, cuma Rp 10 ribu per orang. Tapi fasilitasnya udah oke banget untuk ukuran wisata alam. Harapannya ke depan bisa terus ditingkatkan lagi,” tambahnya.

Dengan segala potensi yang dimiliki, warga dan pengelola berharap adanya perhatian lebih dari pemerintah daerah agar infrastruktur dan akses menuju lokasi bisa lebih ditingkatkan.

“Kalau jalannya bisa diperbaiki sedikit lagi, makin banyak orang luar yang datang. Apalagi ini udah jadi ikon desa juga,” tutup Kurniawin.

(*)

Penulis : Rismayanti