Berita Bulungan Terkini

Kondisi Bangunan Pasar Rakyat Tanjung Selor Bulungan Kaltara Kumuh Usai Ditinggal Para Penghuninnya

Kondisi Pasar Rakyat yang berlokasi di Pasar Induk Tanjung Selor Kabupaten Bulungan kini menjadi kumuh usai ditinggal para penghuninya.

Penulis: Desi Kartika Ayu | Editor: M Purnomo Susanto
TribunKaltara.com / Desi Kartika Ayu Nuryana
DIKOSONGKAN KEMBALI – Tampak kondisi Pasar Rakyat di Pasar Induk Tanjung Selor Kabupaten Bulungan, yang sudah kosong dan menyisakan tumpukan sampah akibat para pedagang pasar subuh direlokasi ke lokasi awal, Selasa (3/6/2025) (TribunKaltara.com / Desi Kartika Ayu Nuryana) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR – Kondisi Pasar Rakyat yang berlokasi di Pasar Induk Tanjung Selor Kabupaten Bulungan, Kaltara kini menjadi kumuh usai ditinggal para penghuni nya yakni pedagang Pasar Subuh kembali ke lokasi awal.
 
Pantauan di lapangan, kini hanya ada tumpukan sisa-sisa sampah  para pedagang yang tertinggal usai bangunan los dengan total 200 an stand tersebut dikosongkan.
 
Selain itu tampak lantai tekel berwarna putih yang mulai berubah menjadi coklat karena banyaknya debu dan lumpur yang menempel.

Meskipun sudah dikosongkan, namun gedung yang dibangun dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) oleh Kementerian Perdagangan dan menelan anggaran Rp 5,3 Miliar itu tetap dibiarkan dalam kondisi terbuka.

Baca juga: Tak Lagi Tempati Pasar Rakyat, Kini Pasar Subuh Bulungan Kaltara Kembali Direlokasi Ke Lokasi Awal

Kini hanya tersisa dua stand pedagang buah yang masih aktif dan bertahan untuk berjualan karena sudah tidak memiliki pilihan lain.

Dan lokasi standnya pun tidak berada di dalam Pasar Rakyat.
 
Sebut saja namanya ANT, salah seorang pedagang buah pisang yang terpantau setia menunggu dagangannya dibeli pembeli yang mulai sepi sejak pengosongan bangunan Pasar Rakyat ini.
 
“Sepertinya sudah hampir satu bulan ini kosong, para pedagang kembali ke pasar subuh. Kami tidak pergi karena tidak ada stand lagi jadi ya terpaksa bertahan,” kata ANT saat ditemui awak media, Selasa (3/6/2025).
 
Terkait kondisi ini pun ia kebingungan atas tindakan pihak pengelola pasar yang kembali memindahkan para pedagang pasar subuh ke lokasi awal.
 
Bahkan hal ini juga menyebabkan penurunan penjualan pisang miliknya sejak adanya relokasi para pedagang pasar subuh kembali ke lokasi awal.
 
“Nah sebenarnya memang infonya kan kemarin pemindahan pedagang pasar subuh ini sementara saja, hanya bertahan beberapa bulan. Karena memang stand-stand disini sudah dilakukan pencabutan undian, ada yang dari pasar agro hingga pasar sore. awalnya kan mau difungsikan sebagai pasar buah tetapi tidak jadi,” ungkapnya.
 
Tetapi seiring berjalannya waktu, lanjut ANT setelah bangunan rampung dan berdiri hampir lebih satu tahun, para pemilik nomor stand tidak kunjung muncul.

Baca juga: Pedagang Pasar Subuh Dipindah Ke Bangunan Pasar Rakyat Tanjung Selor: Hanya Dalam Waktu Tiga Bulan

Akhirnya pihak pengelola pasar berinisiatif untuk relokasi para pedagang dari pasar subuh untuk menempati sementara pasar rakyat.
 
“Ya imbasnya penjualan kami jadi menurun sejak ditinggal para pedagang pasar subuh. Yang dulunya satu hari bisa sampai Rp 800 ribu kini paling Rp 300 ribu saja. Mungkin karena bangunan sepi jadi tidak ada yang berminat singgah,” tandasnya.
 
(*)

Penulis : Desi Kartika Ayu Nuryana

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved