4 Polisi Nunukan Ditangkap

Kisah Dermaga Haji Putri yang jadi Lokasi Penangkapan 4 Polisi Nunukan, Dulunya Cuma Pos Kamling

Dermaga Haji Putri Nunukan, Kalimantan Utara jadi perbincangan pasca ditangkapnya 4 polisi Polres Nunukan.

|
Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ Febrianus Felis
DERMAGA HAJI PUTRI - Situasi Dermaga Haji Putri, RT 017, Jalan Tien Soeharto, Kelurahan Nunukan Timur, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), Jumat (11/07/2025), pagi. 

Selain Dermaga Haji Putri, ada juga dermaga resmi seperti Sei Jepun, penyeberangan dilakukan dengan perahu ketinting menuju Sebatik yang muat lebih banyak motor, namun jaraknya menyulitkan bagi warga kota.

Tarif speedboat dari Dermaga Haji Putri menuju Desa Bambangan cukup terjangkau.

"Tarifnya Rp40.000 per penumpang, dan Rp150.000 untuk yang membawa motor. Setiap speedboat mengangkut 8-9 orang. Ada sekira 20 armada beroperasi dari dermaga ini, berjejer di tepian kayu yang mulai lapuk dimakan usia," ucapnya.

Nama "Haji Putri" sendiri ternyata bukan istilah adat, melainkan nama istri mantan Ketua RT 017. 

DERMAGA HAJI PUTRI - Dermaga Tradisional Haji Putri di Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan yang diduga menjadi lokasi penangkapan dua oknum anggota Polres Nunukan. Foto diambil pada Kamis (10/07/2025), siang
DERMAGA HAJI PUTRI - Dermaga Tradisional Haji Putri di Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan yang diduga menjadi lokasi penangkapan dua oknum anggota Polres Nunukan. Foto diambil pada Kamis (10/07/2025), siang (TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS)

"Beliau masih hidup, cuma sudah pindah. Orang-orang sudah kadung menyebut ini Dermaga Haji Putri," ungkap Iwan.

Kini, dermaga yang dulu jadi simbol inisiatif warga itu berdiri di tengah dilema. Antara menjadi solusi akses transportasi warga perbatasan atau menjadi celah untuk praktik ilegal lintas negara.

Pemerintah belum mengakui secara resmi keberadaan dermaga ini. Tak ada izin, tak ada pengawasan. Tapi keberadaannya nyata dan tetap ramai. 

Seolah menjadi bukti bahwa di daerah perbatasan, hukum dan kebutuhan kadang berjalan di dua jalur berbeda.

Dermaga Haji Putri, kini menyimpan wajah ganda, warisan kearifan lokal yang tumbuh dari kebutuhan, sekaligus titik rawan yang menunggu ketegasan tanpa mematikan denyut hidup warga perbatasan.

(*)

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved