Berita Nunukan Terkini

Sawah Kekeringan dan Panen Terancam, Jalan ke Krayan Selatan Nunukan Kaltara Masih Dalam Perbaikan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PERBAIKAN JALAN - Jalan penghubung utama Krayan Selatan dan Krayan Barat tengah dalam proses perbaikan. Foto diambil pada Sabtu (02/08/2025), pagi. (HO/ Oktavianus Ramli)

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Musim kemarau yang melanda wilayah Krayan Selatan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara ( Kaltara) dalam sebulan terakhir mulai menimbulkan dampak serius terhadap sektor pertanian.

Camat Krayan Selatan, Oktavianus Ramli, mengatakan kekeringan menyebabkan sejumlah lahan pertanian padi mengalami krisis air. 

Kondisi ini membuat banyak benih yang telah disemai gagal tumbuh atau menjadi kerdil.

"Kondisi pertanian mengalami kekeringan, krisis air. Luas lahan sawah di Krayan Selatan sekira 300 hektare. Ada sebagian benih yang tumbuh, tapi kerdil. Ada juga yang sudah ditabur ulang," kata Oktavianus Ramlikepada TribunKaltara.com, Rabu (06/08/2025), sore.

Baca juga: Hujan Sejak Dini Hari, Longsor Tutup Badan Jalan dan Rumah Warga, Nunukan Nyaris Terendam Banjir

TANAM PADI - Warga Krayan Selatan mulai tanam padi di lahan sawah. Foto diambil pada Sabtu (02/08/2025), pagi.

Ia mengungkapkan, sejak hujan mulai turun beberapa hari terakhir, sekira 30 persen petani sudah mulai menanam kembali padinya. 

Namun, jika kekeringan terus berlanjut, maka dampaknya bisa lebih parah terhadap ketahanan pangan di wilayah perbatasan itu.

"Kalau kekeringan ini berkepanjangan, pasti gagal tanam. Jelas mempengaruhi hasil panen tahun ini, pasti berkurang," ucapnya.

Tak hanya dari sisi produksi, kekeringan juga berpotensi menyebabkan keterlambatan musim panen dan kelangkaan beras lokal. 

Tradisi tanam masyarakat yang selama ini mengandalkan kalender alam pun ikut terganggu.

"Yang jelas kondisi ini mempengaruhi musim panen. Kalau dilewati dari waktu biasanya, hasilnya kurang dari normal," ujar Oktavianus Ramli.

Pemerintah telah mengupayakan bantuan berupa mesin penyedot air khusus untuk wilayah Krayan Selatan. 

Sayangnya, distribusi alat ini masih mengalami hambatan karena keterbatasan akses masuk.

"Ada bantuan mesin penyedot air dari pemerintah. Tapi pengiriman ke Krayan Selatan masih kesulitan," tuturnya.

Untuk mengatasi kondisi ini, pemerintah kecamatan mengimbau masyarakat agar bijak menggunakan sumber air, serta mulai memperbaiki sistem irigasi dan membuat penampungan air di desa-desa.

Jalan Satu-satunya Juga Dalam Perbaikan

Halaman
12

Berita Terkini