Kunjungan Menteri Pertanian di Kaltara

Imam Terima Sapi Dua Ekor dari Mentan, Hadiah Menuju Purna setelah Bertugas 35 Tahun di Sembakung

Memasuki masa purna,  Imam Juadi, PPL tak menyangka hari ini, bak ketiban rezeki nomplok setelah bertemu Menteri Pertanian.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
TERIMA HADIAH  - Imam Juadi, PPL saat menerima hadiah sapi dua ekor dari Menteri Pertanian RI, H.Andi Amran Sulaiman sebelum masuk masa purna. TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Memasuki masa purna, Imam Juadi, Penyuluh Pertanian Lapangan ( PPL)  tak menyangka hari ini, bak ketiban rezeki nomplok setelah bertemu Menteri Pertanian.

Imam Juadi dijanjikan Menteri Pertanian RI,  akan mendapatkan sapi dua ekor.  Ia sendiri akan purna tugas sebagai Penyuluh Pertanian Lapangan ( PPL) per 13 Oktober 2025 dan bebas tugas pada 1 November 2025.

Imam Juadi sendiri saat ini bertugas sebagi Penyuluh Pertanian Lapangan ( PPL) kurang lebih sejak tahun 1990-an lalu.

Artinya sekitar 35 tahun berlalu menjalani pekerjaan sebagai PPL. Bahkan ia lebih senior dari Mentan RI, H. Andi Amran Sulaiman yang juga memulai kariernya dari seorang PPL.

Baca juga: Stop Impor! Siapkan Anggaran Rp9,95 Triliun, Mentan RI Targetkan Indonesia Segera Umumkan Swasembada

Kata Imam Juadi, saat diwawancarai media di tengah kegiatan PEDA KTNA siang tadi sekitar pukul 13.41 WITA, ia sangat bersyukur atas hadiah yang diberikan langsung Menteri Pertanian.

" Alhamdulillah kami sangat bersyukur. Mudah-mudahan nanti apa yang diberikan bisa memberikan dukungan kehidupan kami setelah masa purna mudahan bisa bermanfaat kepada keluarga dan masyarakat," beber Imam.

Awal memulai pekerjaannya sebagai penyuluh sekitar tahun 1990-an mengikuti tes di Kanwil Kaltim. Selanjutnya mulai tahun 1991 sampai dengan saat ini, bertugas di Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan. "Sampai sekarang masih tugas sampai jelang pensiun Oktober mendatang," ungkap Imam.

Selama menjadi PPL banyak yang dikerjakan. Mulai dari membina membina kelompok-kelompok tani di lapangan, kemudian membina gabungan kelompok tani atau gapoktan, kemudian membina masyarakat yang bergerak di bidang pertanian, perkebunan dan peternakan.

Selama menjadi petugas PPL, ia tak menampik suka duka yang dilalui. Dukanya dimulai masuk mengawali karier sebagai penyuluh selama 35 tahun atau 3,5 dekade, berangkat dari niat ingin membangun negeri lewat pertanian, harus berpisah dengan keluarga. "Apalagi kalau ditugaskan di tempat terpencil, jauh dari keramaian selama enam tahun di sana," urainya.

Pengalaman sukanya, ia bersyukur kini sudah terangkat sebagai pegawai. Ia memulai memgabdi 1990 sebagai PPL dan tahun 2002 sudah diangkat sebagai PNS. " Waktu itu 12 tahun menunggu. Kalau PPL ini di bawah langsung dari Kementerian Pertanian," beber Imam Juadi.

Ia melanjutkan sapinya sendiri dijanjikan akan tiba dua minggu lagi setelah pertemuan hari ini. Dan ia sendiri diarahkan berkomunikasi langsung dengan  Dirjen Peternakan. "Jadi langsung komunikasi sama Pak Ketut dijanjikan dua minggu," ujarnya.

Baca juga: Beras Premium Minim di Balikpapan, Mentan Amran Lapor ke Polri dan Kejagung Soal Dugaan Mafia

Ia menyampaikan lagi bahwa saat ini ia berdomisili di Sembakung. Kemungkinan melalui perjalanan dari Tarakan ke Sembakung langsung sehari. 

"Jadi tidak perlu ke Nunukan. Kalau ke Nunukan nanti belok lagi berputar. Jadi baiknya dari Tarakan ke Sembakung estimasi wakti 8-10 jam naik kapal barang. Kalau speedboat bisa makan wakru 4 jam," tukasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved