Berita Kaltara Terkini
Waspadai La Nina, Polri-TNI dan Stakeholder di Kaltara Siaga Hadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi
Pada November 2025 hingga Maret 2026, Polda Kaltara bersama TNI dan Steakholder siap siaga bencana hidrometerorologi. Waspada La Nina.
Penulis: Edy Nugroho | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, Indonesia saat ini tengah memasuki periode peningkatan curah hujan yang menandai peralihan menuju puncak musim hujan.
Berdasarkan analisis tiga bulan terakhir, curah hujan terus mengalami kenaikan signifikan, dengan sebagian besar wilayah berada pada kategori menengah hingga tinggi.
Kondisi cuaca yang merupakan dampak dari fenomena La Nina lemah ini, diprediksi akan berlangsung hingga Maret 2026. Namun, dampaknya terhadap peningkatan curah hujan dinilai tidak terlalu signifikan saat puncak musim hujan nanti.
Meski dalam kategori La Nina lemah, kewaspadaan tetap harus dilakukan. Termasuk di wilayah Kalimantan Utara (Kaltara).
Baca juga: Apel Kesiapsiagaan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi di Tarakan, Waspadai Banjir dan Longsor
Hal ini disampaikan Kapolda Kaltara Irjen Pol Djati Wiyoto Abadhy usai memimpin apel kesiapan tanggap darurat menghadapi bencana hidrometeorologi di Mapolda Kaltara, Rabu (05/11/2025).
"Kesiapsiagaan kita lakukan, dengan sinergi antara Polri, TNI dan semua stakeholder yang ada di Kalimantan Utara," ungkapnya.
Dampak La Nina, kata Kapolda Kaltara berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi. Tak terkecuali di Kaltara. Yakni berupa banjir, tanah longsor hingga angin puting beliung, maupun gelombang tinggi.
"Kegiatan (apel) hari ini bukan sekedar seremonial. Namun ini merupakan wujud Kesiapsiagaan kita dalam menghadapi potensi bencana. Meski kita semua tidak menginginkan terjadi, namun kesiapsiagaan, kewaspadaan sangat perlu," tegasnya.
Polri, kata dia, selalu berkoordinasi dan komunikasi dengan pihak-pihak terkait dalam upaya mitigasi bencana. Seperti dengan BMKG, BPBD Kaltara, TNI dan juga stakeholder terkait lainnya.
Baca juga: Kapolda Kaltara Pimpin Apel Kesiapsiagaan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi
Kapolda Kaltara mengungkapkan, sebagai upaya pencegahan, sosialisasi pemberian pemahaman kepada masyarakat sangat penting dilakukan. Utamanya terhadap warga yang bermukim di daerah - daerah rawan bencana. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir atau bahkan mencegah timbulnya korban.
"Hal yang tak kalah penting adalah bagaimana kita merespons secara cepat untuk memberikan pertolongan kepada masyarakat," tandasnya.
Sebagai bentuk persiapan menghadapi bencana, selain personel, baik TNI maupun Polri, juga dipersiapkan peralatan dalam menghadapi bencana.
"Kita juga menurunkan personel untuk memberikan trauma healing, untuk membantu pemulihan psikologis terhadap korban bencana. Ini penting dipersiapkan, utamanya untuk anak-anak," imbuhnya.
Sebelumnya, dalam rilisnya BMKG menyebutkan, La Nina lemah akan bertahan hingga awal tahun 2026. Namun pada puncak musim hujan dampaknya terhadap penambahan curah hujan tidak terlalu signifikan. Meski begitu, curah hujan tinggi pada periode tersebut tetap perlu diwaspadai.
BMKG mencatat, curah hujan dengan kategori tinggi hingga sangat tinggi berpotensi terjadi di wilayah Indonesia bagian selatan, meliputi Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, hingga Papua bagian selatan.
Sementara pada Februari hingga April 2026, sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi mengalami curah hujan kategori menengah dan mulai berangsur normal.
Selama periode November-Desember 2025, sebagian besar wilayah Indonesia masih akan mengalami curah hujan atas normal, terutama di Sumatera bagian utara, Kalimantan bagian utara, Sulawesi bagian utara, dan Maluku Utara.
Kombinasi faktor global dan regional seperti La Niña lemah dan Dipole Mode negatif (-1,61) menyebabkan atmosfer tetap labil dan mendukung pembentukan awan konvektif di sejumlah wilayah.
Hal ini meningkatkan potensi hujan lebat disertai angin kencang, terutama di Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, NTB, dan Sulawesi Selatan.
BMKG juga mendeteksi keberadaan Siklon Tropis Kalmaegi di Samudra Hindia bagian barat daya Lampung serta beberapa sirkulasi siklonik lain yang turut memengaruhi dinamika cuaca nasional.
(*)
Penulis: Edy Nugroho
BMKG
Indonesia
hujan
cuaca
La Nina
Kalimantan Utara
Kaltara
Kapolda Kaltara
Irjen Pol Djati Wiyoto Abadhy
bencana hidrometeorologi
Polri
TNI
TribunKaltara.com
| Kapolda Kaltara Pimpin Apel Kesiapsiagaan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi |
|
|---|
| Pakar Gizi Apresiasi Menu Program MBG: Aman Dikonsumsi dan Minim Risiko Pangan |
|
|---|
| TNI Gagalkan Penyelundupan Ratusan Amunisi dan Miras di Perbatasan RI-Malaysia |
|
|---|
| Belum Ditemukan Kasus Rabies di Tana Tidung Kaltara, Vaksinasi Hewan Terus Dilakukan Setiap Tahun |
|
|---|
| Digelar Siang Ini, Berikut Peserta Final Lomba Perahu Dayung di Tanjung Selor Bulungan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltara/foto/bank/originals/Apel-kesipasigan-Kaltara-05112025jpg.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.