Berita Tana Tidung Terkini
Diduga Modus Penipuan, Oknum Sales Gas Kabur Setelah Dipanggil Satpol PP Tana Tidung Kaltara
Masyarakat Tana Tidung sempat dibuat resah atas adanya tindakan yang diduga merupakan modus penipuan dengan mendatangi rumah-rumah warga.
Penulis: Rismayanti | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Belum lama ini masyarakat Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara ( Kaltara ) sempat dibuat resah atas adanya tindakan yang diduga merupakan modus penipuan dengan mendatangi rumah-rumah warga.
Satpol PP Tana Tidung mengungkap temuan aktivitas mencurigakan yang dilakukan sejumlah Oknum mengatasnamakan sales regulator dan selang gas LPG.
Para Oknum ini diduga memaksa masuk ke rumah warga hingga meminta sumbangan ketika barang yang mereka tawarkan tidak laku.
Plt Kepala Satpol PP Tana Tidung, Arief Prasetiawan, mengatakan beberapa kali telah menerima laporan dari masyarakat terkait keberadaan Oknum penjual tersebut.
Baca juga: Awas Modus Baru Penipuan Bantuan Alsintan, Disperta Bulungan Kaltara Ingatkan Petani Jangan Tertipu
“Informasinya ada Oknum yang mengatasnamakan sales regulator selang gas LPG. Cukup banyak saya lihat anggotanya," ujar Arief kepada TribunKaltara.com, Jumat (14/11/2025).
Oknum tersebut, kata Arief kerap berkeliling dan mendatangi rumah warga dengan alasan ingin mengecek tabung gas.
"Mereka ini beberapa kesempatan ada yang tanda kutip sedikit memaksa masuk ke dalam rumah, mau lihat posisi tabung di belakang rumah. Sudah tidak diizinkan, mereka tetap memaksa,” katanya.
Tak hanya itu, Arief menyebut warga juga melaporkan Oknum tersebut meminta uang sumbangan jika barang dagangan mereka tidak dibeli.
“Infonya dari masyarakat, begitu yang mereka tawarkan tidak terjual malah minta sumbangan,” tambahnya.
Arief menjelaskan, salah satu Oknum sempat mendatangi rumah Kasi Ops Satpol PP dan langsung diamankan untuk dimintai keterangan.
Namun hasil pengecekan menunjukkan mereka tidak memiliki legalitas usaha.
“Kami cross check ke perizinan, ternyata mereka ini memang tidak terdata. Saat ditanya, mereka mengaku dari Tanjung Selor dan setelah itu mau lanjut ke Malinau,” jelas Arief.
Menurutnya, saat proses interogasi awal, para Oknum menunjukkan beberapa dokumen, namun dokumen tersebut bukan berkas resmi.
Saat dipanggil secara formal ke kantor Satpol PP, para pelaku tidak muncul dan kemudian menghilang.
“Waktu kami interogasi mereka menunjukkan beberapa dokumen tapi itu kan masih non formal karena kami lakukan di rumah Kasi Ops jadi kami secara formal panggil mereka ke kantor tapi mereka tidak datang dan langsung hilang, kami hubungi mereka sudah tidak aktif jadi kemungkinan besar bahwa itu adalah potensi modus penipuan,” jelasnya.
Satpol PP Tana Tidung mengimbau warga lebih waspada terhadap berbagai kegiatan yang berpotensi mengganggu ketertiban umum, termasuk penawaran barang, permintaan sumbangan, maupun aktivitas mencurigakan lainnya.
“Kami berharap masyarakat semakin peka. Minimal kalau ada yang meragukan atau mengganggu trantib, silakan menghubungi kami. Kami akan langsung tindak lanjuti ke lapangan,” tegas Arief.
Selain itu, Satpol PP turut menyoroti adanya laporan kehilangan kendaraan bermotor.
Untuk itu warga diminta lebih meningkatkan pengamanan lingkungan, termasuk mengunci rumah saat ditinggal dan menyimpan kendaraan di tempat aman.
“Kadang tindak kejahatan tidak hanya karena ada pelaku, tapi karena ada kesempatan. Mungkin dulu kita masih aman, tapi sekarang ada pendatang dari luar yang melihat peluang,” ujarnya.
Arief mengatakan, situasi ini sejalan dengan edaran Kementerian Dalam Negeri yang meminta daerah mengaktifkan kembali kegiatan siskamling serta mengoptimalkan peran linmas di desa.
“Kami sudah buat edaran lewat camat dan desa untuk mulai mengaktifkan siskamling. Di 32 desa kita punya linmas, dan mereka adalah kepanjangan tangan kami di wilayah,” ungkapnya.
Satpol PP kini meminta laporan situasi harian dari linmas untuk memantau perkembangan kondisi keamanan di setiap desa.
Baca juga: Ngaku Ajudan Kepala Dinas di Pemprov Kaltara, Terduga Pelaku Penipuan Rp100 Juta Ditangkap
“Meski kondisi kita belum separah kota besar, kami tetap antisipasi. Kami ingin masyarakat, linmas, siskamling, Pemda, TNI-Polri, hingga Babinsa dan Bhabinkamtibmas lebih sering bersinergi,” tambah Arief.
Ia menegaskan, Pemda Tana Tidung juga mencermati situasi ini agar tidak muncul permasalahan yang berkembang menjadi lebih besar.
“Kami tidak mau nanti tidak ada upaya yang kita lakukan lalu tiba-tiba ada masalah yang menjadi besar.”
(*)
Penulis : Rismayanti
| Festival Tari Pesisir dan Pedalaman se-Kaltara Digelar di Tana Tidung, Total Hadiah Rp340 Juta |
|
|---|
| Potensi Banjir dan Longsor Tinggi, BPBD Tana Tidung Kaltara Petakan Wilayah Rawan Bencana |
|
|---|
| Lahan Pertanian Sayur Masih Minim, DPPP Tana Tidung Kaltara Dorong Pemanfaatan Hidroponik |
|
|---|
| Banjir Genangi Pemukiman di Sesayap Hilir Tana Tidung, Masyarakat Jadikan Kolam Renang Gratis |
|
|---|
| DPPP Tana Tidung Pastikan Telur Lokal Siap Suplai MBG, Kebutuhan Lainnya Perlu dari Luar Daerah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltara/foto/bank/originals/Plt-Kepala-Satpol-PP-Tana-Tidung-Arief-Prasetiawan-150525.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.