Berita Tana Tidung Terkini

Lahan Pertanian Sayur Masih Minim, DPPP Tana Tidung Kaltara Dorong Pemanfaatan Hidroponik

Ketersediaan bahan pangan khususnya sayur mayur tentunya menjadi salah satu yang sangat diperlukan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan gizi tubuh.

Penulis: Rismayanti | Editor: M Purnomo Susanto
TribunKaltara.com/Rismayanti
DIPASOK DARI LUAR - Suasana Pasar Imbayud Taka di Jalan Jenderal Sudirman, Tideng Pale, Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung, Kaltara, gambar diambil Sabtu (18/10/2025). Sayur yang dipasarkan masih dipasok dari luar daerah. 

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Ketersediaan Bahan Pangan khususnya sayur mayur tentunya menjadi salah satu yang sangat diperlukan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan gizi tubuh.

Berbagai jenis sayuran tentu sangat mudah kita temui di sekitar terutama di pasar baik tradisional maupun modern.

Tak terkecuali di Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara ( Kaltara ).

Namun ternyata, hingga saat ini ketersediaan hasil bumi yang dipasarkan di Kabupaten Tana Tidung masih bergantung pasokan dari luar Kabupaten bahkan provinsi.

Baca juga: 27 Pantun Manfaat Sayur, Edukasi Kesehatan lewat Cara Seru, Ajarkan ke Anak

Kebanyakan pedagang sayur di Kabupaten Tana Tidung baik yang berjualan di rumah maupun di Pasar Imbayud Taka mengambil stok dagangan dari luar yang kebanyakan dari Kabupaten Malinau, bahkan dari Berau Kalimantan Timur ( Kaltim ).

Hal ini kemungkinkan disebabkan minimnya lahan pertanian sayur di Kabupaten Tana Tidung sehingga kebutuhan tidak dapat terpenuhi hanya dari petani lokal.

Diungkap Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan ( DPPP ) Tana Tidung, Rudi luas lahan perkebunan sayur yang ada di Kabupaten Tana Tidung hanya berkisar 10 hektare saja.

"Kalau luas lahan perkebunan sayuran kalau saya estimasi kan tidak luas, tidak sampai 10 hektare karena ada spot-spot jenis tanaman," ungkap Rudi kepada TribunKaltara.com, Rabu (12/11/2025).

Untuk itu, agar kebutuhan pangan rumah tangga dapat terpenuhi, ia mendorong pemanfaatan pekarangan sekitar rumah menjadi media tanam melalui sistem hidroponik.

"Sebenarnya sih kita harapannya kedepan untuk mengcover kebutuhan sayuran itu pengembangan hidroponik karena hidroponik ini kan memaksimalkan lahan pekarangan tapi produksinya banyak kan," harapnya.

Karena cara tanam dengan hidroponik cukup mudah, ia arahkan Kelompok Wanita Tani ( KWT ) yang telah terbentuk di Kabupaten Tana Tidung untuk fokus pada pemanfaatan hidroponik.

"Saya arahkan nanti kelompok wanita tani itu  arahnya ke hidroponik karena perawatannya lebih mudah, teknologinya kami kuasai," ujarnya.

Baca juga: Jelang Idul Adha Pasar Agro di Tanjung Selor Sepi Pembeli, Pedagang  Sayur dan Bahan Pokok Lesu 

Penanaman sayur dengan cara hidroponik yang memanfaatkan pekarangan rumah tentu akan sangat efesiensi dalam memenuhi kebutuhan pangan dalam skala rumah tangga atau bahkan pasar.

Selain itu juga karena hanya memanfaatkan pekarangan rumah, pengawasan dan pemeliharaannya akan sangat mudah dilakukan.

"Kemudian pekarangan rumah juga ibaratnya masih bisa dimonitor kan dan produksinya juga bisa disetel dengan kebutuhan kan," pungkasnya.

(*)

Penulis : Rismayanti 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved