Dinilai Lebih Efektif, Bupati Malinau Yansen TP Usulkan Belajar Tatap Muka Tetap Lanjut di Sekolah

Dinilai lebih efektif, Bupati Malinau Yansen TP usulkan belajar tatap muka tetap lanjut di sekolah.

Penulis: Mohamad Supri | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/MOHAMMAD SUPRI
Bupati Malinau, Yansen Tipa Padan saat ditemui awak media di ruang kerjanya di Kantor Bupati Malinau, Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, Selasa (5/1/2021). (TribunKaltara.com/Mohammad Supri) 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Dinilai lebih efektif, Bupati Malinau Yansen TP usulkan belajar tatap muka tetap lanjut di sekolah.

Bupati Malinau Yansen Tipa Padan menyebut pola belajar tatap muka tetap dapat diterapkan di sejumlah sekolah.

Khusus wilayah yang tinggi kasus konfirmasi positif Covid-19 di Malinau, diusulkan untuk tetap memperpanjang belajar dari rumah atau BDR.

Baca juga: Kasus Transmisi Lokal Covid-19 Kembali Terjadi di Nunukan, Jubir Satgas Covid-19: Bertambah 36 Orang

Baca juga: Volume Kargo di Bandara Internasional Juwata Tarakan Meningkat Meski Pergerakan Penumpang Turun

Baca juga: Kaltara Miliki Laboratorium PCR Baru, Bisa Uji 144 Sampel Swab Sekali Running

Sedangkan bagi wilayah lain yang rendah bahkan nihil kasus Covid-19, Yansen mengatakan pola belajar tatap muka dapat diaplikasikan.

"Pemda dengan persetujuan orang tua atau wali murid dapat menerapkan pola belajar tatap muka. Kita usulkan sejumlah sekolah bisa lanjut tatap muka" ujarnya kepada TribunKaltara.com, Selasa (5/1/2021).

Menurut Yansen, sejak ke dua kalinya ditetapkan sebagai wilayah zona hijau, belajar tatap muka kembali diterapkan di sekolah-sekolah.

Yansen menjelaskan, efektivitas pola pembelajaran tatap muka berbeda jauh dengan BDR.

Pasalnya, tak hanya terkendala jaringan atau akses internet, faktor lingkungan belajar dan suasana di sekolah menurutnya jauh lebih mendukung.

"Anak-anak itu rindu ke sekolah, kasian mereka. Sebenarnya pola belajar tatap muka, lingkungan dan suasana sangat mempengaruhi daya serap terhadap pelajaran," katanya.

Sejak 1 September 2020, sekolah-sekolah di Kabupaten Malinau sudah menerapkan pola belajar tatap muka, dengan disiplin protokol kesehatan Covid-19.

Jam belajar tatap muka dibatasi 4 jam sehari dan sekolah wajib menyiapkan sarana dan fasilitas sanitasi serta mengawasi penerapan protokol kesehatan Covid-19 peserta didik.

Menurut Yansen, tahun 2021 semua pihak utamanya pemerintah, tenaga pendidik dan orang tua peserta didik harus menyesuaikan diri.

Adaptasi merupakan satu-satunya jalan untuk tetap produktif dan memberi jaminan pendidikan yang diperoleh anak dapat tersalurkan maksimal.

Baca juga: Bandara Internasional Juwata Tarakan Juga Terapkan Rapid Antigen Bagi Penumpang, Sampai Kapan?

Baca juga: Sempat Kehabisan Bensin, Pria Berambut Pirang di Nunukan Ini Sembunyikan Motor Curian di Kebun Sawit

Baca juga: Terlibat Balap Liar, Polisi Anak Buah Idham Azis di Malinau Minta Orang Tua Aktif Mengawasi Anaknya

"Wajib menyesuaikan. Kalau kita takut, sampai kapanpun akan terus begitu. Adaptasi, penyesuaian itu penting, untuk pendidikan anak-anak kita," ujarnya.

Yansen mengatakan pihaknya telah mengusulkan dan mengevaluasi sekolah yang tetap dapat menerapkan pola belajar tatap muka.

Kendati demikian, disiplin protokol kesehatan Covid-19 tetap menjadi hal yang utama, untuk menjamin keselamatan jiwa peserta didik.

(*)

( TribunKaltara.com / Mohammad Supri )

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved