Berita Kaltara Terkini
Ketua IDI Kaltara Sebut Angka Kejadian Kanker di Kaltara Meningkat, dr Franky Beri Saran Pencegahan
Ketua IDI Kaltara menyebutkan angka kejadian kanker di Kaltara meningkat, dr Franky Sientoro beri saran pencegahannya.
Penulis: Rismayanti | Editor: Cornel Dimas Satrio
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Ketua Ikatan Dokter Indonesia ( IDI) Kalimantan Utara ( Kaltara), menyebutkan angka kejadian kanker di Kaltara meningkat, dr Franky Sientoro beri saran pencegahannya.
"Terus meningkat, di Tarakan meningkat, secara nasional juga meningkat.
Tapi data real di rumah sakit berdasarkan prevalensi terhadap jumlah penduduk, kita tidak punya karena kanker ini banyak macamnya," ujarnya, Jumat (5/2/21)
Dia menyebutkan, beberapa tahun silam, angka kejadian kanker terbanyak di Kaltara adalah kanker serviks.
• Alami Lonjakan, Ruang ICU RSKD Balikpapan Penuh, Gedung Kanker Beralih Fungsi untuk Pasien Covid-19
Seiring berjalannya waktu, kanker serviks pun kini dapat diatasi.
"Karena sudah bisa dicegah lewat imunisasi human papiloma," jelasnya.
Meski kanker serviks mulai menurun, kini kanker darah yang mulai meningkat pada anak dan dewasa.
Meski begitu dia mengatakan, angka kematian kanker pada anak dan dewasa saat ini rendah.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, yang mana angka kematian kanker darah cukup tinggi.
"Syukur kita bisa mengatasinya. Penderita kanker itu tidak disebut sembuh total tapi harapan hidupnya berapa lama," terangnya.
• World Cancer Day / Hari Kanker Sedunia, Deteksi Dini Kanker Payudara, Cara Periksa Payudara Sendiri
• Hari Kanker Sedunia 4 Februari, Kenali Penyebab, Pencegah, dan Cara Turunkan Risiko Kanker
• 4 Februari Hari Kanker Sedunia, Arieny Syawaliah Achyar Beri Perhatian Ekstra pada Area Kewanitaan
Bagaimana mencegahnya? Secara umum, harus hidup sehat dengan rutin berolahraga dan istirahat.
Yang sangat menarik dalam mencegah kanker, kata dr Franky yakni hindari merokok.
"Kalaupun terpaksa, merokok di luar, jangan di dalam rumah. Masih ada anak-anak, masih ada keluarga lain di dalam," ucapnya.
Selain kurangi merokok, juga kurangi polusi udara.
Sebab, polusi udara mempengaruhi risiko terjadinya kanker.
