Perbatasan RI Malaysia
Sempat Lockdown Setahun, Akhirnya Jalur Perbatasan RI-Malaysia di Nunukan Dibuka Lagi
Kabar gembira warga Krayan, Nunukan, Kalimantan Utara, Pemerintah kembali membuka jalur perbatasan RI-Malaysia setelah setahun ditutup akibat lockdown
TRIBUNKALTARA.COM - Kabar gembira bagi warga Krayan, Nunukan, Kalimantan Utara, Pemerintah akhirnya kembali membuka jalur perbatasan RI-Malaysia setelah setahun ditutup akibat lockdown.
Dibukanya jalur perbatasan RI-Malaysia di Nunukan, menjadi angin segar bagi warga Krayan.
Pasalnya selama ini kebutuhan pakok warga yang tinggal di perbatasan RI-Malaysia sangat bergantung pada pasokan dari Negeri Jiran.
Selama jalur perdagangan lintas barang di kawasan perbatasan RI-Malaysia itu ditutup, warga Krayan kesulitan memenuhi kebutuhan pokok setiap harinya.
Tak cuma untuk keperluan sembako, pasokan material di perbatasan RI-Malaysia juga terganggu.
Sebab ketersediaan material bangunan di Krayan sangat minim.
• Jelang Imlek, Nasib Warga Perbatasan RI Malaysia di Nunukan, Sudah Lama Tak Lihat Atraksi Barongsai
Mau tidak mau, suplai barang dilakukan dari wilayah terdekat yakni Malinau dan Tarakan, yang harganya lebih tinggi.
Namun kini setelah satu tahun lockdown, jalur perdagangan lintas batas dari Bakelalan di Serawak, Malaysia menuju ke Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, kembali dibuka, Rabu (10/2/2021).
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Nunukan, Welson mengatakan 120 ton pasokan barang dari Malaysia tiba di sempadan Bakelalan, Long Midang, Krayan.
Pasokan barang tersebut terdiri dari sembako dan material bangunan yang langsung dijemput oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Nunukan.
Tak hanya sembako dan material, BBM juga menjadi komoditas perdagangan lintas batas yang paling ditunggu-tunggu masyarakat Krayan.
Pasalnya, kelangkaan pasokan barang di Krayan sudah terjadi sejak setahun terakhir.
• Nelayan Indonesia Ditangkap di Perbatasan RI-Malaysia, Terancam Denda Rp 20 Milyar, Hukuman Cambuk
Perdagangan lintas batas dua daerah bertetangga itu sempat terhenti akibat pemberlakuan lockdown wilayah oleh pemerintah setempat di Malaysia pada Maret 2020 lalu.
"Hari ini ada 120 ton barang sembako, BBM dan material bangunan tiba di Krayan.
Sejak Maret 2020 lalu, suplai barang dari Malaysia ditutup karena pandemi Covid-19.