Perbatasan RI Malaysia
Minyak Goreng di Krayan Rp 35 Ribu, Program Jembara Muat 950 Kg Barang Per Tahun, Haberly: Tak Cukup
Minyak goreng di Krayan Rp 35 Ribu, program Jembara muat 950 Kg barang per tahun, Haberly: Tak cukup.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
Mendengar itu, Bupati Nunukan, Asmin Laura mengaku, sudah menyampaikan hal itu kepada Kementerian Luar Negeri terkait kebutuhan pokok di Krayan yang masih bergantung kepada negeri jiran, Malaysia.
"Saya sudah komunikasi dengan Kemlu terkait barang kebutuhan pokok di Krayan. Kami sudah bersurat juga kepada Pemerintah Pusat terkait persoalan kebutuhan pokok, BBM, dan lainnya," imbuhnya.
Lanjut Asmin Laura, barang kebutuhan pokok dari Malaysia bisa masuk ke wilayah Krayan sepanjang Pemerintah Daerah bersurat kepada Pemerintah Pusat.
Baca juga: Cerita Warga Krayan Sempat Antre Bensin 3 Jam di APMS, Kini Sepekan tak Kebagian BBM, Ini Sebabnya
Baca juga: BBM Kembali Normal di Perbatasan RI-Malaysia, Tapi Harga Semen di Krayan Capai Rp 1,5 Juta Per Sak
Baca juga: Camat Krayan Beber Warganya Gunakan Kayu Bakar untuk Memasak, Haberly: Per Kubik Seharga Rp 700 Ribu
"Proses surat ini yg panjang. Untuk wilayah Krayan kan sempat sekali surat permohonan sembako kita kepada Pemerintah Serawak dikabulkan. Masuknya barangpun dipantau dengan pengawalan ketat sesuai Prokes. Nah, sebenarnya kita butuh seterusnya, tidak hanya sekali saja. Tapi karena di sana masih lockdown, sesuai aturan pemerintah di sana harus ajukan surat permohonan. Kami juga sudah bersurat kembali," pungkasnya.
Sekadar diketahui, wilayah Krayan memiliki 5 kecamatan yakni Kecamatan Krayan Induk, Krayan Barat, Krayan Timur, Krayan Tengah, dan Krayan Selatan.
Untuk wilayah Krayan Induk jumlah penduduknya 3 ribuan lebih. Sementara jumlah kepala keluarga saat ini 1.219.
Penulis: Febrianus felis.
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official