Berita Bulungan Terkini

Kisah Kilat Bilung, Berawal dari Partai Kecil, hingga Sukses Duduk di Kursi Ketua DPRD Bulungan

Jalan panjang Kilat Bilung, berawal dari partai kecil hingga bisa duduk di kursi Ketua DPRD Bulungan.

TribunKaltara.com / Maulana Ilhami Fawdi
Ketua DPRD Bulungan Kilat bersama Pimpinan TribunKaltara.com, Sumarsono dalam program VIP Talks. (TRIBUNKALTARA.COM / MAULANA ILHAMI FAWDI) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Berkemeja krem dan bercelana hitam, Ketua DPRD Bulungan, Kilat Bilung, berbincang bersama pimpinan TribunKaltara.com, Sumarsono dalam acara VIP Talks, di Ruang Kerja Ketua DPRD Bulungan, Rabu (21/4/2021).

Obrolan yang berlangsung dengan hangat dan ringan ini, diawali dengan cerita dirinya menerangkan asal usul nama Kilat Bilung.

Menurutnya, nama asli yang diberikan ialah Kilat Bilung, namun karena diijazah yang tertera hanya tertulis Kilat, maka nama yang digunakan kini ialah Kilat.

"Nama saya itu diberikan Kilat Bilung, tapi karena diijazah hanya Kilat jadi hanya Kilat," ujar Ketua DPRD Bulungan, Kilat.

Kilat Bilung menuturkan, saat ini ialah periode ketiganya duduk di DPRD Bulungan. Di mana di periode pertama, dirinya masuk di dalam Partai Demokrasi Pembaruan atau PDP.

Namun, karena PDP tidak lolos verifikasi untuk menjadi peserta Pemilu, akhirnya pada tahun 2014, dirinya pindah ke Partai Gerindra, setelah mendapatkan tawaran oleh Mantan Wabup Bulungan, Liet Ingai.

"Ini adalah periode ketiga saya, saya di Gerindra sudah dua periode.

Sebelumnya saya di PDP di Tahun 2009, lalu tahun 2014 saya ditawarkan masuk ke Gerindra oleh Pak Liet Ingai, Mantan Wabup," ujarnya.

Menurutnya, tantangan terbesar di dunia politik, ialah di masa awal ketika Kilat Bilung terjun ke dunia politik.

Di mana pada tahun 2004, dirinya sempat mengikuti pemilu namun tidak lolos. Lantaran sistem yang ada saat itu masih mengikuti sistem nomor urut calon.

Ketua DPRD Bulungan Kilat bersama Pimpinan TribunKaltara.com, Sumarsono dalam program VIP Talks. (TRIBUNKALTARA.COM / MAULANA ILHAMI FAWDI)
Ketua DPRD Bulungan Kilat bersama Pimpinan TribunKaltara.com, Sumarsono dalam program VIP Talks. (TRIBUNKALTARA.COM / MAULANA ILHAMI FAWDI) (TribunKaltara.com / Maulana Ilhami Fawdi)

Baca juga: DPRD Beri Catatan RPJMD Bulungan, Pemkab Bakal Percepat Target, Bappeda Yakin Bupati Miliki Strategi

"Memang yang berat itu di awal-awal, di Tahun 2004 saya sudah ikut, tapi saya tidak lolos karena masih pakai sistem nomor urut, lalu baru di 2009 saya mencoba ikut kembali," terangnya.

Dirinya mengakui, telah banyak mengalami suka dan duka terjun ke dunia politik. Salah satunya ketika dirinya di-PAW-kan, akibat berpindah partai politik jelang Pemilu 2014.

"Suka duka perjalanan politik saya, sudah banyak, saya pernah di PAW karena saya hendak pindah partai, itu sudah saya alami," katanya.

Politisi Gerindra ini mengakui, memahami keinginan dan aspirasi anggota dewan yang lain adalah kunci untuk merangkul setiap perbedaan yang ada.

"Tntunya bagaimana kita harus memahami anggota lain dari partai yang berbeda. Ini yang penting, agar kita bisa merangkul setiap perbedaan, dan sejauh ini komunikasi kita cukup baik antar fraksi," terangnya.

Meskipun telah duduk hampir 12 Tahun di dewan, Kilat Bilung mengaku tidak alergi terhadap kritik dan masukan masyarakat.

Karena dengan kritik tersebut, pihaknya bisa berintrospeksi diri untuk memperbaiki diri ke depannya.

"Memang kita sudah bekerja maksimal di dewan, karena kita kalau sudah duduk di sini rasanya sudah banyak berbuat, tetapi di mata masyarakat mungkin masih masih ada saja yang kurang," terangnya.

Ketua DPRD Bulungan Kilat bersama Pimpinan TribunKaltara.com, Sumarsono dalam program VIP Talks. (TRIBUNKALTARA.COM / MAULANA ILHAMI FAWDI)
Ketua DPRD Bulungan Kilat bersama Pimpinan TribunKaltara.com, Sumarsono dalam program VIP Talks. (TRIBUNKALTARA.COM / MAULANA ILHAMI FAWDI) (TribunKaltara.com / Maulana Ilhami Fawdi)

Baca juga: Banyak Harus Dikorbankan, DPRD Bulungan: Pengembangan Bandara Tanjung Harapan tak Boleh Dipaksakan

Baca juga: Tak Hanya Panjang Landasan, Bupati Bulungan Syarwani Sebut Pengembangan Bandara Harus Utamakan ini

Baca juga: Disorot BPK Banyak Tanah Belum Bersertifikat, Pemkab Bulungan Percepat Inventarisasi Aset Daerah

"Tentunya kita harus membuka diri oleh saran dan kritik masyarakat, agar kita bisa membenahi diri kita," katanya.

Salah satu bentuk tidak alergi terhadap kritik dan masukan, Kilat mengatakan tiap tahunnya anggota dewan melaksanakan reses selama tiga kali.

Di mana di tiap agenda reses, segala masukan dan kritikan masyarakat, akan ditampung di dalam Pokok Pikiran, hingga nantinya diperjuangkan oleh anggota dewan agar ditindaklanjuti oleh pemerintah.

"Satu tahun itu kita reses sebanyak tiga kali untuk melihat kebutuhan dan keluhan masyarakat. Dari situ kita tuangkan ke pokok-pokok pikiran, dari sana kita rangkum dan kita sampaikan kepada pemerintah untum ditindaklanjuti," tuturnya.

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi

(*)

Berita Bulungan Terkini

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved