Berita Malinau Terkini

Penerapan 5 Program Unggulan, Bupati Sebut Data jadi Acuan Dongkrak Sektor Pertanian di Malinau

Penerapan 5 program unggulan, Bupati Malinau Wempi W Mawa sebut data jadi acuan dongkrak sektor pertanian di Malinau.

Penulis: Mohamad Supri | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/MOHAMMAD SUPRI
Bupati Malinau, Wempi W Mawa saat ditemui seusai Sidak di Pasar Induk Malinau, Kecamatan Malinau Kota, Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, Kamis (29/4/2021). (TRIBUNKALTARA.COM/MOHAMMAD SUPRI) 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Penerapan 5 program unggulan, Bupati Malinau Wempi W Mawa sebut data jadi acuan dongkrak sektor pertanian di Malinau.

Pemerintah Daerah Kabupaten Malinau mencanangkan komoditas pertanian sebagai prioritas pembangunan ekonomi di tahun 2021.

Bupati Malinau, Wempi W Mawa mejelaskan satu dari 5 program unggulannya adalah Beras Daerah Plus atau Rasda Plus.

Baca juga: Soal Pembayaran THR, Ketua Apindo Kabupaten Malinau Paul Muregar Usulkan Bentuk Tim Pemantau

Baca juga: Posko THR Dibuka, Belum Ada Laporan, Kepala Disnaker Malinau: Diperkirakan Seminggu Sebelum Lebaran

Baca juga: Pedagang Keluhkan Drainase dan Tempat Sampah, Saat Bupati Malinau Sidak ke Pasar Induk,

Menurutnya, sektor pertanian dapat menjadi sumber unggulan pendapatan daerah.

Tidak hanya beras, tapi seluruh komoditas pertanian yang berpotensi dikembangkan di Malinau.

"Sesuai visi misi, satu dari 5 program unggulan kami adalah Rasda Plus. Ini berlaku juga untuk semua komoditas pertanian," ujarnya kepada TribunKaltara.com, Kamis (29/4/2021).

5 program unggulan Wempi-Jakaria antara lain: Desa Sarjana, Milenial Mandiri, Rasda Plus, RT Bersih dan Wajib Belajar Malinau Maju.

Menurutnya, keberhasilan sektor pertanian di Malinau dipengaruhi sejumlah aspek. Mulai dari hulu hingga hilirisasi produk pertanian.

Di hulu, ada petani dan pihak-pihak lain dari sektor produksi. Selanjutnya sektor distribusi, terakhir dari aspek hilirisasi, pemasaran produk pertanian.

"Kebijakan dikeluarkan berdasarkan data. Komoditas apa yang paling berpotensi. Berdasarkan data, pemerintah bisa menentukan komoditas yang diproduksi petani.

Karena jangan sampai produknya banjir di pasaran. Kita lihat data dulu. Baru nanti diusulkan, mana yang kira-kira berpeluang untuk ditanam petani di daerah," katanya.

Hal tersebut diungkapkan seusai inspeksi mendadak di Pasar Induk Malinau, pagi hari tadi.

Data Badan Pusat Statistik Malinau tahun 2019, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan di urutan ketiga sebagai penyumbang pendapatan daerah setelah pertambangan dan kontruksi.

Baca juga: Harga Cabai Rawit Melejit, Bupati Malinau Wempi W Mawa Sidak ke Pasar Induk, Berikut Ini Temuannya

Baca juga: Prakiraan Cuaca Malinau Kamis 29 April 2021, Wilayah Ini Berpotensi Hujan pada Siang dan Sore Hari

Baca juga: Hari Pertama Bertugas, Bupati Malinau Wempi Pantau Pelaksanaan Pilkades Serentak di 14 Desa

Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menyumbang sekira 10,93 persen berdasarkan data tahun 2019.

Terkait keluhan pedagang pasar, meliputi beberapa sarana yang belum memadai, hal tersebut akan dibahas oleh pihaknya.

"Terkait hal-hal yang mereka sampaikan, itu nanti menjadi pembahasan kami di internal bagi saya dan pak Wakil Bupati untuk mengetahui lebih dekat persoalan di pasar ini," ucapnya.

(*)

Penulis : Mohammad Supri

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved