Berita Malinau Terkini
Sidak ke Terminal, Sopir Travel Malinau Curhat, Pendapatan Turun Drastis Sejak Larangan Mudik 2021
Sidak ke terminal, sopir travel Malinau curhat, pendapatan turun drastis sejak larangan mudik 2021.
Penulis: Mohamad Supri | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Sidak ke terminal, sopir travel Malinau curhat, pendapatan turun drastis sejak larangan mudik 2021.
Satuan Tugas (Satgas) penanganan Covid-19 Malinau memantau pelaksanaan pengawasan di 5 Posko peniadaan mudik lebaran 2021, Senin (10/5/2021).
Siang tadi, Satgas Penanganan Covid-19 Malinau mengunjungi Posko pelayanan di UPTD Terminal Malinau Kota.
Baca juga: Larangan Mudik 2021, Bus di Provinsi Kaltim Masih Beroperasi
Baca juga: Memahami dan Menaati Kebijakan Larangan Mudik Lebaran
Baca juga: Banyak Warga Berkedok Sakit Agar Bisa Mudik, Kepala Pelni Nunukan: Harus Ada Keterangan Dokter & RT
Termasuk mendengar keluhan pengusaha jasa transportasi darat di Terminal Malinau Kota, pengusaha travel dan sopir travel.
Dalam kesempatan tersebut, Seorang Sopir Travel di Malinau Kota, Ajuk menjelaskan bagaimana dampak Covid-19 mempengaruhi pendapatannya.
"Biasanya kita dapat 10 penumpang sehari. Bisa satu trip ke luar kota. Sekarang ini, menurun 3 sampai 4 orang sehari, itu kalau beruntung, seringnya malah tidak ada," ujarnya, Senin (10/5/2021).
Ajuk mengakui dirinya telah bekerja sebagai sopir travel di Malinau Kota selama lebih dari 5 tahun. Dari tahun ke tahun menurutnya pendapatan dia dan rekannya semakin menurun.
Dia mengatakan dirinya beruntung karena biaya mencicil mobil telah lunas sejak beberapa tahun lalu.
Namun beberapa rekan kerjanya masih berharap banyak dari penghasilan harian untuk menutupi biaya cicilan kendaraan.
"Kalau saya beberapa tahun sudah lunas. Tapi ada juga sebagian teman yang masih nyicil, harus mikir bagaimana melunasi. Belum lagi kebutuhan sehari-hari, keperluan dapur dan keluarga," katanya.
Jika penumpang kurang penghasilan merosot jauh. Bahkan tidak ada sama sekali jika tak ada aktivitas perjalanan.
Kebanyakan pihak yang menggunakan jasa angkutan travel sifatnya mendesak, atau dicarter untuk keperluan perjalanan khusus.
"Kalau carter biasa masih ada. Itu pun Pendapatan kita kurangi bensin, cicilan mobil dan lain-lain. Apalagi selama pandemi Covid-19, jauh bedanya," ucapnya.
Baca juga: Pos Operasi Ketupat Pakai Tema Fast & Furious, Polres Nunukan: Tetap di Rumah Aja, Dilarang Mudik
Baca juga: Larangan Mudik Lebaran Idul Fitri 1442 H, DAMRI Hentikan Rute Tanjung Selor Kaltara - Berau Kaltim
Baca juga: Larangan Mudik Lebaran Idul Fitri 1442 H, Bandara Tanjung Harapan Bulungan Terlihat Sepi Penumpang
Ajuk berharap, Pemerintah dapat memperhatikan nasib orang-orang yang terdampak akibat pembatasan sosial selama Covid-19.
Selama penumpang, sopir dan pengusaha patuh pada ketentuan yang berlaku, menurutnya moda transportasi seyogianya masih bisa beroperasi.
"Kami berharap nasib kita juga diperhatikan. Kita pasti patuh sama aturan. Minimal ada keringanan dan tiap pengambilan keputusan kami juga dilibatkan," ungkapnya.
(*)
Penulis : Mohammad Supri
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official