Berita Nunukan Terkini
Puluhan Warga Binaan Pemasyarakatan Alami Hipertensi, Lapas Klas IIB Nunukan Segera Lakukan ini
Puluhan Warga Binaan Pemasyarakatan alami hipertensi, Lapas Klas IIB Nunukan segera lakukan ini.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Puluhan Warga Binaan Pemasyarakatan alami hipertensi, Lapas Klas IIB Nunukan segera lakukan ini.
Maraknya hipertensi yang dialami oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dalam hunian, membuat Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIB Nunukan melalukan serangkaian kegiatan.
Satu diantaranya, melakukan sosialisasi pencegahan dan pengendalian hipertensi kepada pegawai dan WBP, oleh petugas perawat klinik Lapas Nunukan.
Baca juga: 3 Napi Kabur Belum Ditemukan, Lapas Nunukan Beber Karya Positif WBP Vonis 8 Tahun Krispin Tanyit
Baca juga: Idul Fitri 1442 H, 447 WBP Lapas Klas IIB Nunukan Dapat Remisi, 60 Persen Diantaranya Kasus Narkoba
Baca juga: 9 Tahun jadi WBP Kasus Pembunuhan, Pria Ini Aktif Beri Kultum Bagi Jamaah di Dalam Lapas Nunukan
Kasi Pembinaan dan Kegiatan Kerja (Binadik), Lapas Klas IIB Nunukan, Hendra Maha Saputra, mengatakan, belum lama ini, pihaknya melakukan kegiatan sosialisasi sebagai upaya deteksi dini penyakit tidak menular di Lapas Nunukan.
Saat ini kata Hendra, ada sekira 30 WBP yang mengalami hipertensi. Delepan orang diantaranya berjenis kelamin perempuan.
Upaya yang dilakukan Lapas Nunukan yakni rutin melakukan pengecekan tekanan darah dan pengobatan WBP.
"Sementara ini ada 30 WBP. Kami rutin dalam seminggu sekali mengecek tekanan darah WBP di klinik lapas. Supaya bisa memberikan obat agar tekanan darahnya kembali normal," kata Hendra Maha Saputra kepada TribunKaltara.com, Rabu (26/05/2021), pukul 12.00 Wita.
Menurut Hendra, hipertensi harus segera mendapatkan pengobatan, lantaran dapat memicu munculnya penyakit lain seperti gagal jantung, penyakit ginjal, dan stroke.
"Sabtu kemarin, klinik Lapas sudah sosialisasikan bahaya hipertensi itu sendiri kepada WBP. Dan itu harus ditangani sesuai dengan prosedur. Tidak sembarang makan obat. Kemudian jika ada keluhan WBP, langsung ke klinik," ucapnya.
Bahkan, diketahui satu WBP, berjenis kelamin laki-laki dan usianya 48 tahun, sekarang ini dalam kondisi stroke dan bermula dari hipertensi.
"Karena masih belum terlalu parah jadi masih dilakukan rawat jalan dalam Lapas. Kalau kondisinya buruk baru dilarikan ke RSUD Nunukan," tuturnya.
Hendra menjelaskan, penyebab puluhan WBP bisa terkena hipertensi di dalam Lapas Nunukan, ada dua kemungkinan.
Pertama, WBP terkait memang memiliki riwayat hipertensi sebelumnya atau baru dialami saat di dalam hunian Lapas.
Baca juga: Lapas Klas IIB Nunukan Rencanakan 500 WBP Bakal Terima Remisi Idul Fitri, Ini Kriteria Penerima
Baca juga: 4 Peserta WBP Lapas Klas II B Nunukan Ikuti Kontes Mural 2020, Berikut Keterangan Kasi Binadik
Baca juga: 21 WBP dan 55 Pegawai Lapas Klas II Nunukan Lakukan Tes Urine, Berikut Keterangan Kepala BNNK
"Bisa jadi karena faktor keturunan. Dan kemungkinan karena banyak beban pikiran di dalam Lapas. Kami sudah sarankan supaya menjaga pola makan dan cukup istirahat, termasuk tidak usah memikirkan hal-hal yang terlalu jauh," ujarnya.