Berita Bulungan Terkini
Program Food Estate tak Berjalan, Sudah Lakukan Berbagai Upaya, Petani Tanjung Buka Beber Masalah
Program food estate tak berjalan, sudah lakukan berbagai upaya, petani Tanjung Buka Kabupaten Bulunga beber masalah.
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Program food estate tak berjalan, sudah lakukan berbagai upaya, petani Tanjung Buka Kabupaten Bulunga beber masalah.
Petani di Satuan Permukiman atau SP 8 mengaku program food estate di wilayahnya tidak berjalan.
Berbagai penyebab tidak berjalannya food estate diungkapkan oleh Ketua Poktan Sumber Makmur, Suryadi, saat ditemui di SP 8, Tanjung Buka, Tanjung Palas Tengah, Minggu (13/6/2021).
Baca juga: Beras tak Diserap Pasar, Petani Tanjung Buka Kabupaten Bulungan Harap Pemerintah Berikan Bantuan
Baca juga: Air Asam Hingga tak Bisa Pasarkan Beras, Hasil Tani di Tanjung Buka Kabupaten Bulungan Terus Menurun
Baca juga: Petani tak Ingin Dipaksa Tanam Padi, Air Sungai Kerap Genangi Sawah & Hasil Panen Sulit Dipasarkan

Seperti tidak maksimalnya persiapan cetak sawah, saat pembukaan lahan untuk lahan garapan petani dibuka.
Menurut Suryadi, lahan garapan yang ada hari ini, sebelumnya ialah kawasan hutan yang diubah menjadi lahan.
Pembersihan lahan dari hutan menjadi lahan garapan, dirasa belum maksimal dengan masih banyaknya kayu-kayu sisa batang pohon yang berserak di hamparan lahan.
"Persiapan cetak sawahnya itu memang kurang maksimal," ujar Ketua Poktan Sumber Makmur, Suryadi.
"Yang di sini saya terima, hutan kayu besar itu dirobohkan dengan alat berat, lau kayu yang kecil-kecil itu dimasukkan dalam tanah dan itu tidak bisa dibakar," tambahnya.
Dirinya mengungkapkan telah mencoba berbagai cara untuk menghancurkan atau melapukan sisa kayu dari pembersihan lahan, namun usahanya tidak membuahkan hasilm
"Lalu kayu itu tidak bisa hancur. Kayu-kayu yang numpuk itu, kita bersihkan sementara ini kita pakai Em4, tapi tidak mempan. Hanya sebagian saja hilang, sisanya masih ada," katanya.
Baca juga: Kisah Petani di Bulungan, Suryadi Sampaikan Keluh Kesah, Minta Jangan Paksa Tanam Padi di Lokasi ini
Baca juga: Jangan Khawatir! Dinas Pertanian Bulungan Pastikan ASF Bukan Zoonosis, Tak ada Penularan ke Manusia
Baca juga: Dinas Pertanian Bulungan Pastikan Babi Mati Mendadak Akibat Virus ASF, Tak Ada Penularan ke Manusia

Masih banyaknya sisa kayu di lahan garapan, membuat kurang maksimalnya pemanfaatan lahan untuk ditanami padi.
Sehingga menurut Suryadi, optimalisasi lahan food estate agar produktivitas padi dapat meningkat, masih jauh dari harapan.
"Kekurangan dari food estate itu dari awal, dari cetak sawahnya kurang maksimal. Memang kalau mau dikatakan food estate itu sepertinya masih jauh sekali," tuturnya.
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official