Berita Tarakan Terkini

Ditemukan Penumpang dari Surabaya, Positif Covid-19 di Bandara Juwata Tarakan, Kasus OTG

Dandim 0907 Tarakan, Letkol Infanteri Eko Antoni Chandara mengatakan, ditemukan penumpang positif Covid-19 dengan kasus OTG.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ADIT- KODIM 0907 TARAKAN
Komandan Kodim 0907 Tarakan, Letkol Infanteri Eko Antoni Chandra. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKANKomandan Kodim 0907 Tarakan, Letkol Infanteri Eko Antoni Chandara membeberkan evaluasi pelaksanaan tes swab antigen acak yang sudah diterapkan di Bandara Udara Internasional Juwata Tarakan selama sepekan.

Penerapan swab acak yang dilaksanakan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Tarakan dan diawasi Tim Satgas serta Kodim 0907 Tarakan.

“Jadi kita sudah mulai sejak Senin lalu. Dari Senin sampai dengan Sabtu kemarin, kecuali hari Jumat kemarin saya turun memantau perkembangan kegiatan swab acak di bandara,” beber Dandim.

Baca juga: Wabup Hendrik Sebut akan Masifkan Monitoring PPKM Mikro: Keluar Masuk Tana Tidung Wajib Swab PCR

Selama pematauan,ia mengatakan hanya satu hari tak ke Bandara yakni pada hari Jumat karena melakukan isoman usai kontak erat dengan positif Covid-19.

“Saya sudah swab dan hasilnya alhamdulillah negatif. Ada beberapa catatan selama kegiatan swab berlangsung di bandara,” bebernya.

Baca juga: Cegah Covid-19 di Tarakan, Danrem Brigjen TNI Suratno,Tinjau Pelaksanaan Swab di Bandara Juwata 

Di antaranya dari puluhan penumpang yang datang, 10 persennya setiap hari dilakukan swab acak menggunakan rapid antigen dengan sistem random sampling.

Hasilnya lanjut Dandim, rerata setiap hari ada saja ditemukan penumpang positif Covid-19 dengan kasus OTG.

Wali Kota Tarakan, dr. Khairul imbau bagi pelaku perjalanan untuk melakukan swab test saat tiba di Kota Tarakan.
Wali Kota Tarakan, dr. Khairul imbau bagi pelaku perjalanan untuk melakukan swab test saat tiba di Kota Tarakan. (TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH)

“Senin kemarin ditemukan dua orang, Selasa kosong. Rabu ada lagi, seterusya kecuali hari Jumat saya tidak ikut memantau. Hasilnya 10 persen peumpang yang kami cek rarata ada 1 atau dua orang diperoleh positif,” bebernya.

Ia melanjutkan, jika kegiatan swab dilakuksan 100 persen maka otomatis akan memungkinkan potensi ditemukan banyak yang positif dengan rapid antigen.

Baca juga: PPKM Mikro di Nunukan Diperpanjang, Bupati Asmin Laura Sebut Swab Bagi Pelanggar Prokes

“Hasil RT PCR mereka negatif. Tapi dalam perjalanan ke sini, setelah diswab faktanya ditemukan positif,” bebernya.

Ia melanjutkan, artinya tidak ada jaminan meski menggunaka RT PCR. Apalagi RT PCR dalam SE Nomor 14 Satgas Penanganan Covid-19 hanya berlaku dua hari.

“Jadi datang ke suatu wilayah dengan PCR negatif bukan jaminan. Fakta didapat di lapangan seperti itu. Masalahnya jangka PCR itu 2x24 jam. Kita tidak bisa jamin setelah dia uji PCR hasil negatif, apakah ia mengurung diri di kamar atau dia jalan-jalan,” ujarnya.

Jika yang bersangkutan tak berdiam di rumah otomatis potensi terpapar ada sebelum berangkat.

“Makanya ini perlu disampaikan ke masyarakat. Harus benar-benar diperhatikan. Jutaan orang kita turunkan ke lapangan untuk mengawasi prokes. Apabila hal itu masih masuk ke dalam Tarakan percuma. Satu orang gak ada bisa jamin. Harus timbulkan kesadarann dalam diri. Karena petugas dalam hal ini hanya bantu awasi saja,” ujarnya.

Ia melanjutkan kembali satu kasus ditemukan saat penumpang tersebut berasal dari Surabaya ikut dalam random sampling swab acak oleh KKP.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Tarakan Naik, Pelaku Perjalanan Diimbau Isolasi Mandiri dan Swab PCR atau Antigen

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved