Berita Nunukan Terkini
Kantor Kesehatan Pelabuhan Tunon Taka Nunukan Dapati 50 WNI Stranded dari Malaysia Tanpa Swab PCR
Kantor Kesehatan Pelabuhan Tunon Taka Nunukan dapati 50 WNI stranded dari Malaysia tanpa swab PCR.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Kantor Kesehatan Pelabuhan Tunon Taka Nunukan dapati 50 WNI stranded dari Malaysia tanpa swab PCR.
Sebanyak 50 WNI stranded dari Tawau, Malaysia tiba di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, tanpa mengantongi swab PCR, Kamis (22/07/2021), sore.
Diketahui dari 50 WNI itu, 17 diantaranya berjenis kelamin perempuan, dan 33 lainnya merupakan laki-laki.
Baca juga: 50 WNI Stranded dari Tawau, Malaysia Tiba di Nunukan Tanpa Mengantongi Hasil Test Swab PCR
Baca juga: Satgas Covid-19 Malinau Beri Penjelasan Perlu Tidaknya Tes PCR Ulang setelah Isoman 14 Hari
Baca juga: Laboratorium PCR di RSUD Malinau Segera Dibangun, Ditarget Selesai dalam Waktu 45 Hari
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, dr Baharullah, mengatakan 50 WNI stranded dari Tawau, Malaysia itu tak mengantongi swab PCR.
Lantaran, biaya swab PCR di Tawau, Malaysia terbilang mahal.
"Mereka (50 WNI) itu tidak bawa hasil negatif swab PCR dari Tawau. Kami sudah koordinasi dengan pihak Konsulat RI di Tawau agar melakukan swab PCR terhadap para WNI atau PMI. Kalau dirupiahkan di atas Rp1 juta," kata dr Baharullah kepada TribunKaltara.com, Jumat (23/07/2021), pukul 13.00 Wita.
Meski begitu, kata Baharullah pihaknya sudah melakukan pemeriksaan dan pengambilan sampel PCR tes terhadap 50 WNI tersebut.
"Sesuai prosedur kedatangan WNI dari luar negeri harus pemeriksaan swab PCR dua kali. Kemarin kami sudah ngambil sample PCR pertama. Tadi sampelnya sudah kami kirim ke Tarakan," ucapnya.
Menurut Baharullah setelah memperoleh hasil swab PCR, pihaknya akan memberikan vaksinasi Covid-19 kepada WNI dengan hasil negatif swab PCR.
Sebanyak 50 WNI itu saat ini sedang menjalani karantina 8 hari di Rusunawa Nunukan.
"Bagi yang positif lanjut karantina. Yang swab PCRnya negatif kami vaksinasi. Pelaksanaan swab PCR dan vaksinasi nanti kami dibantu Dinas Kesehatan. Usai karantina 8 hari, WNI itu kami lakukan tes PCR kedua. Kalau hasilnya negatif nanti dipulangkan ke kampung halaman masing-masing," ujarnya.
Barullah menuturkan, sampel swab PCR 50 WNI itu sudah dikirimkan ke laboratorium di Tarakan.
Baca juga: Uji Swab PCR Terbatas, 4 Fasilitas Kesehatan di Tarakan Bakal Dimaksimalkan untuk Penggunaan TCM
Baca juga: Swab PCR Mulai Langka Bagi Pelaku Perjalanan di Kaltara, Dinkes: Fokuskan PCR untuk Tracing Kontak
Baca juga: Ditemukan Ada Indikasi Pemalsuan Surat Swab Antigen dan PCR, KSOP Minta KKP Buat Laporan Polisi
"Sampel swab PCR mereka sudah kami kirimkan ke lab di Tarakan tadi. Kami dapat informasi pemeriksaan sampel baru dilakukan besok," tuturnya.
Lebih lanjut dia sampaikan, Nunukan baru memiliki alat PCR portable, yang mana kemampuan runningnya terbatas dan waktu yang dibutuhkan cukup lama.
"Nunukan dapat bantuan alat tes PCR portable. Satu kali running hanya 8 sampel. Waktu yang dibutuhkan dua jam. Lab di Tarakan satu kali running 80 sampel. Kita ada alat tes PCR yang besar, tapi butuh ruang khusus. Ruangnya dalam tahap pembangunan, mudahan Agustus sudah bisa beroperasi," ungkapnya.
Penulis: Febrianus Felis
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official