Virus Corona Tarakan

Walikota Tarakan dr Khairul Siap Datangkan Oksigen dari Luar, Antisipasi Pasien Covid-19 Melonjak

Walikota Tarakan dr Khairul siap datangkan oksigen dari luar, antisipasi pasien Covid-19 melonjak.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
Pasokan tabung oksigen milik RSUD Tarakan Provinsi Kaltara. TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Walikota Tarakan dr Khairul siap datangkan oksigen dari luar, antisipasi pasien Covid-19 melonjak.

Wali Kota Tarakan dr. Khairul, M.Kes merespons persoalan kebutuhan pasokan oksigen untuk pasien Covid-19 di masing-masing rumah sakit di Kota Tarakan.

Dikatakan dr. Khairul, melihat kondisi saat ini dengan angka pasien Covid-19, pada Sabtu (17/7/2021) lalu, belum ada laporan kondisi pasokan oksigen.

Baca juga: Satgas Covid-19 Tarakan Jamin Pasokan Oksigen Aman Jika Kasus Corona Melonjak Naik, Ini Langkahnya

Baca juga: Pasien Positif Covid-19 Varian Delta Sudah Sembuh, Walikota Tarakan dr Khairul Ingatkan Prokes Ketat

Baca juga: Takut Jarum Suntik, Satu Peserta Vaksinnasi Covid-19 di Nunukan Alami Pusing setelah Disuntik

Namun lanjutnya Senin (19/7/2021), Ia mendapatkan laporan bahwa pasien Covid-19 yang bergejala sedang dan berat membutuhkan pasokan oksigen.

“Jadi kita dapat kabar banyak pasien. 4 rumah sakit ini kelabakan juga mengatasi karena semua rata-rata yang masuk butuh oksigen,” beber dr. Khairul.

Ia melanjutkan, jika biasanya kebutuhan sebulan di RSUD Tarakan milik Provinsi Kaltara misalnya saat ini membutuhkan hingga 400 tabung oksigen.

“Jadi itulah termasuk RSUKT biasanya per hari hanya di kisaran 20 tabung sampai 25 tabung sekarang bisa tembus 100 tabung,” beber dr. Khairul.

Sehingga lanjutnya, pihaknya ingin mengantisipasi hal tersebut dan sudah menugaskan khusus untuk mencari pasokan cadangan oksigen dari luar Kaltara.

"Sudah saya tugaskan kemarin beberapa teman-teman mencari dari luar. Kita cari yang dekat-dekat ada di Berau, Balikpapan yang bisa dikirim dulu lewat darat. Di sini juga tetap berproduksi tapi yang didatangkan untuk membantu," jelasnya.

Karena lanjut dr. Khairul, produksi yang ada saat ini rerata hanya bisa menyuplai 200 hingga 240 tabung per hari.

Ada dua perusahaan pemasok saat ini.

"Tapi satunya alatnya rusak dan kapasitas hanya 20 tabung per hari. Jadi memang mau tidak mau cari dari luar. Kalau dalam kondisi stabil sebenarnya dengan stok perusahaan yang ada saat ini cukup saja," akunya.

Hanya karena saat ini situasional ada lonjakan kasus maka harus diatasi dalam seminggu ini.

"Paling seminggulah mungkin perlu penambahan. Dan kita sudah upayakan minta dari kawan-kawan yang sudah ditugasi untuk berkomunikasi dengan Balikpapan, Berau, Makassar yang memungkinkan dikirim lewat darat dan laut," urainya.

Jika memesan di Balikpapan lewat darat bisa lebih cepat satu hari sampai. Pertimbangannya lanjut Khairul tidak menggunakan pesawat karena daya tampung terbatas.

"Muatnya gak banyak. Itu sedang kita upayakan mudahan sudah ada jawaban," jelasnya.

Ia menambahkan, jika tak ada penambahan kasus sepekan ke depan, artinya kebutuhan pasokan oksigen akan berkurang.

"Kalau sekarang itungannya 500-an tabung. Satu tabung tergantung kondisi pasien. Satu tabung gak cukup," ujarnya.

Ia melanjutkan, kondisi ini belum bisa dikatakan Tarakan krisis tabung oksigen. Karena ini adalah upaya antisipasi.

"Artinya kan diantisipasi. Menghitung kebutuhan berlanjut kan pasti kurang sehingga dibutuhkan antisipasi cadangan untuk menyiapkan tabung.

Baca juga: Satgas Penanganan Covid-19 Tarakan Jamin Pasokan Oksigen, Jika Terjadi Lonjakan Kasus Positif Corona

Baca juga: Pasien Covid-19 Varian Delta di Tarakan sudah Sembuh, Khairul Tetap Wanti-wanti Masyarakat

Baca juga: Antisipasi Lonjakan Pasien Covid-19 di Tarakan, Wali Kota Siap Datangkan Pasokan Oksigen dari Luar

Jika lonjakan kasus menurun maka pasokan yang ada di Tarakan saat ini mencukupi saja," bebernya.

Jika pun ada kasus konfirmasi positif diharapkan tidak bergejala sedang dan berat yang membutuhkan pasokan oksigen.

"Jangan berat-beratlah yang ringan kalau ringan kan tidak perlu oksigen kalau bisa. Tapi kita harapkan jangan sampai melonjak kasusnya," pungkasnya. (*)

Penulis: Andi Pausiah

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved