Berita Tarakan Terkini
Dapat Tambahan Oksigen dari Balikpapan, RSUKT Akui Selama ini Bolak Balik Jemput Tabung ke Pemasok
Dapat tambahan oksigen dari Balikpapan, RSUKT akui selama ini bolak balik jemput tabung oksigen ke pemasok.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Dapat tambahan oksigen dari Balikpapan, RSUKT akui selama ini bolak balik jemput tabung oksigen ke pemasok.
Pasca kedatangan pasokan tabung oksigen, Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT) kini bisa bernapas lega.
Meski dikatakan Dirut RSUKT, dr Joko Hariyanto, bantuan pasokan oksigen yang datang tak bisa bertaha seminggu penggunaannya.
Baca juga: Akhirnya! Tarakan Kedatangan Pasokan Oksigen dari Balikpapan, 200 Tabung Disebar ke RSUD dan RSUKT
Baca juga: Tangani Virus Corona, Setelah RSUD dan RSUKT, Giliran Rumkital Ilyas Tarakan Butuh Pasokan Oksigen
Baca juga: Sempat Zero Pasien Covid-19, RSUKT Kini Rawat 12 Pasien, Positif di Kota Tarakan Capai 6.478 Orang

“Kita bersyukur ya ada penmabahan oksigen, mudah-mudahan bisa menambal oksigen yang selama ini kekurangan,” urai dr. Joko Hariyanto.
Ia melanjutkan, ke depannya ia berharap setiap seminggu dua kali bisa didatangkan dari luar Tarakan. Karena jika mengandalkan dari Tarakan dengan angka pasien Covid-19 saat ini tentu tidak mencukupi.
“Karena produksi hanya 240 tabung sementara, kebutuhan sudah mencapai 400 tabung lebih. Kebutuhan rumah sakit meningkat drastic. Rata-rata kalau di kita 100 tabung per hari,” sebut dr. Joko.
Selama ini lanjut dr. Joko, pihaknya mengambil secara maraton dari pabrik atau sistem jemput bola. Sehingga petugas rumah sakit bolak balik ke Kelurahan Juata Laut selama 24 jam.
“Ada tiga armada jalan terus selama 24 jam. Setiap ada 5 tabung langsung diangkut. Setiap ada 5 tabung kita angkut dan sampai sini kita pasang,” urainya.
Dan setelah datangnya bantuan dari Balikpapan, ia berharap pasokan oksigen bisa terus lancar. Agar pandemic Covid-19 bisa diatasi dan bisa mereda.
Lebih lanjut dr. Joko membeberkan untuk harga tabung dengan kapasotas 6 kubik dihargai Rp 200 ribu ditambah pajak Rp 20 ribu sehingga total Rp 220 ribu.
“Kalau yang ini kita ambil dari luar sama harganya dengan di Tarakan tetapi ada subsudi dari permintah kota untuk isinya,” jelasnya.
Ia melanjutkan, biasanya pemakaian jika diberikan 70 tabung maka akan langsung habis. Karena di dalam RSUKT saat ini ada 20 pasien, semua menggunakan oksigen. Ada pasien Covid-19 yang menggunakan oksigen dengan tekanan tinggi sebanyak 5 pasien.
Baca juga: Turut Peduli Penanganan Covid-19, BPJamsostek Serahkan Bantuan APD Kesehatan kepada RSUKT Tarakan
Baca juga: Bakal Miliki Spesialis Jantung & Paru, Dirut RSUKT dr Joko Hariyanto Beber Akan Buka 4 Layanan Baru
Baca juga: Dewan Pengawas Dilantik, RSUKT Terus Berinovasi Lewat Program APEM MANIS

“Kalau pasien biasaya 4 sampai 5 liter normalnya, kalau ini ada yang samapi 15 liter per menit, ada yang tekanan tinggi,” bebernya.
Lebih lanjut ia menambahkan, unntuk alat ventilator yang tersedia hanya ada di ruang ICU RSUKT. Di ruangan perawatan isolasin belum ada karena belum masuk kategori ruang bertekanan negative.
“Sehingga jika benar-benar darurat kita rujuk ke RSUD Provinsi Kaltara. Gejala sedang dan berat saja diterima. Kalau ringan tidak diterima di rumah sakit dan disarankan isolasi mandiri di rumah dengan penagwasan Dinkes Tarakan dan Puskesmas,” paparnya. (*)
Penulis: Andi Pausiah
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official