Berita Tarakan Terkini

Panglima TNI & Kapolri Kunjungi Kaltara, Sebut Kepatuhan Pakai Masker di Tarakan 65,95 Persen

Panglima & Kapolri bertandang ke Kaltara, sebut tingkat kepatuhan pakai masker Tarakan 65,95 persen

Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
DISPEN
Kapolri, Listyo Sigit Prabowo saat memaparkan terkait evaluasi berjalannya pandemic Covid-19 selama 1,5 tahu terakhir di Lanud Anang Busra Kota Tarakan, Jumat (6/8/2021). DISPEN 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Panglima & Kapolri bertandang ke Kaltara, sebut tingkat kepatuhan pakai masker Tarakan 65,95 persen

Jumat (6/8/2021), setelah berkunjung ke Banjarmasin dan Balikpapan, giliran Kota Tarakan dikunjungi Panglima TNI dan Kapolri.

Kedatangan rombongan ke Kaltara yakni ke Kota Tarakan dalam rangka melakukan kunjungan kerja. Rombongan beragkat dari Balikpapan pukul 10.30 WITA dan tiba di apron Lanud Anang Busra Kota Tarakan sekitar pukul 11.30 WITA.

Baca juga: 2 Oknum Polisi Militer Aniaya Pria di Papua, Panglima TNI Marah Besar, Copot Danlanud Merauke

Baca juga: TERBARU Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto Lakukan Mutasi Besar-besaran, Angkatan Laut Terbanyak

Baca juga: Bandingkan Harta Kekayaan 3 Calon Kuat Panglima TNI, KSAD Jenderal Andika Perkasa Paling Tajir

Pukul 12.15 WITA usai salat Jumat, Panglima TNI Marsekal TNI Dr. (H.C.) Hadi Tjahjanto, S.IP dan Kapolri, Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si beserta rombongan melakukan pertemuan dengan Forkopimda di Tarakan dan Berau terkait pengecekan aplikasi silacak dan inalis.
Ada beberapa hal yang dipaparkan dalam pertemuan tersebut. Terkhusus menyoal pandemic Covid-19. Dalam paparannya, Kapolri Listyo Sigit Prabowo memaparkan evaluasi selama pandemic Covid-19 yang sudah berjalan selama 1,5 tahun. Ia menilai ada kejenuhan dari masyarakat melaksanakan kepatuhan terhadap protokol kesehatan.

“Apalagi melihat angkanya. Itu beberapa wilayah itu tingkat kepatuhan memakai masker seperti di Tarakan 65,95 persen yang tercatat. Artinya di lapangan seperti apa, rekan-rekan yang tahu,” ujarnya.

Kemudian lanjut Kapolri, persoalan ini harus menjadi perhatian serius. Selain Tarakan ia juga menyebutkan, Berau juga tercatat cukup tinggi, yakni 98 persen.

“Mudahan data ini salah. Kalau data ini benar, bagaimana supaya kemudian kepatuhan penggunaan masker betul-betul digunakan. Karena ini menjadi salah satu kunci utama mencegah laju pertumbuhan Covid-19 dan harus disosialisasikan kepada masyarakat,” jelasnya.

Lebih lanjut masih menyoal penggunaan masker khususnya di wilayah yang dilonggarakan, ia meminta kepada semua pihak untuk betul-betul menerapkan prokes.

“Sehingga laju penularan bisa dijaga. Panglima juga akan jelaskan dampak Covid-19 varian Delta. Kenapa prokes harus dilaksanakan khususnya saat kerumunan. Apalagi sama-sama tahu kondisi kesehatan masing-masig wilayah,” ujarnya.

Sehingga keluarlah kebijakan berdasarkan saran dan masukan seperti rumah makan yang diberikan waktu makan di tempat dan dibatasi. Itu semua agar meminimalisir potensi terjadi penularan.

“Karena ini bisa berdampak pada percepatan laju pertumbuhan Covid-19,” jelasnya.

Kasus secara nasional lanjutnya, beberapa provinsi mengalami pengingkatan. Ada kurang lebih 16 provinsi salah satunya khususnya di Kalimantan, hanya ada satu provinsi yang tidak mengalami kenaikan.

“Yaitu Kalimantan Tengah. Jadi Kaltim, Kaltara mengalami penigkatan dan Kalteng mengalami penurunan. Jadi ini tentunya harus menjadi perhatian kita khususnya yang mengalami peningkatan. Kaltara saat ini ada di posisi ke-20,” bebernya.

Ia menjelaskan lagi, langkah yang sudah dilaksanakan Wali Kota Tarakan seperti mempersiapakan Bed Occupancy Ratio (BOR) dinilai lebih baik lagi jika dibarengi persiapan tempat isolasi.

Baca juga: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Lakukan Mutasi Besar-besaran, Kapolres Malinau Turut Diganti

Baca juga: Strategi Tangani Covid-19 ala Posko PPKM Terbaik Malinau, Dulu Raih Penghargaan Kapolri Listyo Sigit

Baca juga: Bukan Awal Berdiri Polri, Ini Sejarah Hari Bhayangkara, Lengkap Daftar Kapolri dari Masa ke Masa

“Salah satu yang harus dikuatkan yakni, penguatan dari PPKM Mikro. Ini bagaimana kemudian megambil alih posisi dan mengedukasi serta kegiatan testing tracing dan treatment menjadi keharusan yang harus dilakukan,” jelasnya.

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved