Breaking News:

Berkat dan Kekuatan Indonesia Raya

ADA semangat dan harapan menarik yang tersirat pada moto perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76: Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh.

Editor: Sumarsono
IST
Mochamad Husni, Praktisi Hubungan Masyarakat atau 'Public Relations' 

Oleh Mochamad Husni 

Praktisi Hubungan Masyarakat atau 'Public Relations'

TRIBUNKALTARA.COM - ADA semangat dan harapan menarik yang tersirat pada moto perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76: Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh.

Dengan cara apa kita menggapai impian itu? Sekian puluh tahun kita mendeklarasikan eksistensi Indonesia di pentas dunia, dari laporan World Bank Juni 2021 negeri kita tercinta masih dalam kategori berpendapatan menengah bawah.

Apa yang luput dari pandangan sehingga "zamrud khatulistiwa" dan sekian banyak potensi Indonesia yang kaya raya ini seolah tak berdaya guna?

Berkaca pada perspektif dan cara para pendiri bangsa

Tokoh-tokoh pendiri bangsa kita sungguh visioner. Dokumen sejarah yang terekam juga menunjukkan bahwa para negarawan kita sangat bijaksana dan mampu mengelola potensi serta kekuatan yang ada di tengah tantangan yang amat luar biasa.

Salah satu momentum itu adalah proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945.

Sejumlah tantangan menghadang apa yang sejak lama dicita-citakan. Persenjataan sangat minim. Jepang masih berkuasa, sedangkan Inggris, Belanda serta pasukan sekutu sudah bersiap menjajah kembali di belakang kekuatan Nippon yang melemah menghadapi perang di Pasifik.

Peta politik internal juga rawan perpecahan. Kesenjangan antara generasi muda dan elite-elite yang tampil sebagai leader cukup terbentang.

Belum lagi bila kita mengingat suku, ras, agama serta kebinekaan. Tanpa kematangan dalam mengelola kebersamaan, niscaya proklamasi kala itu bakal terseok-seok lantaran setiap pihak mengedepankan kepentingan masing-masing kelompok.

Yang sangat menarik adalah perspektif dan cara para pendiri bangsa bergerak hingga deklarasi kemerdekaan terwujud.

Pertama, momentum tersebut mereka pahami bukan semata-mata buah dari aktivitas yang dilakukan para pejuang. Benar bahwa para pejuang punya andil dan penuh pengorbanan.

Tapi faktor utama dan dinilai sangat menentukan kemerdekaan adalah: campur tangan Tuhan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltara
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved