Berita Kaltara Terkini
Jelang Natal dan Tahun Baru, KPwBI Kaltara Minta Komoditas Ini Jadi Perhatian
Jelang musim liburan Natal dan Tahun Baru, pihak Kantor Perwakilan BI (KPwBI) Kaltara meminta beberapa komoditas menjadi perhatian guna mencegah.
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Jelang musim liburan Natal dan Tahun Baru, pihak Kantor Perwakilan BI (KPwBI) Kaltara meminta beberapa komoditas menjadi perhatian guna mencegah terjadinya peningkatan inflasi.
Menurut Kepala KPwBI Kaltara Tedy Arif Budiman, pihaknya bersama stakeholder Pemprov Kaltara dan Pemkab dan Pemkot se-Kaltara telah melaksanakan rapat tim pengendali inflasi daerah (TPID).
Tedy mengungkapkan, inflasi di Kaltara sejauh ini masih terkendali, yakni masih di angka 0,87 persen per bulan November lalu.
Baca juga: Ratusan Mahasiwa Ikuti Bank Indonesia Mengajar, Tingkatkan Literasi Ekonomi dan Kebanksentralan
Namun, pihaknya meminta agar laju inflasi dapat terus dikendalikan. Salah satunya dengan fokus pada beberapa komoditas penyumbang inflasi, seperti halnya ayam ras, cabai dan juga minyak goreng.
"Kemarin kami sudah menyelenggarakan rapat TPID bersama stakeholder Pemprov Kaltara dan Kabupaten Kota," kata Tedy Arif Budiman, Selasa (14/12/2021).
"Secara umum pada prinsipnya inflasi masih terkendali di bawah 2 persen, namun jelang Nataru memang ada hal-hal yang harus menjadi perhatian kita bersama," katanya.
Baca juga: Penjelasan Bank Indonesia Setelah Heboh Uang Kertas Rupiah Difotokopi hingga Viral di TikTok
Menurutnya, kenaikan harga, khususnya untuk komoditas minyak goreng terjadi secara nasional.
Adapun untuk cabai, harganya terkerek naik karena berkurangnya produksi di sentra-sentra cabai.
"Ada minyak goreng, ayam ras dan cabai, kalau minyak goreng itu bukan isu Kaltara saja tapi isu nasional karena harga CPO yang naik," terangnya.

"Untuk cabai karena musim hujan, produksinya untuk Kaltara yang dari sentra-sentra di Jawa dan Sulawesi itu berkurang," ujarnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Disperindagkop Kaltara Hasriyani mengungkapkan, secara umum ketersediaan stok komoditas di kabupaten kota di Kaltara terbilang aman.
Selain itu, beberapa Kabupaten Kota juga telah melaksanakan operasi pasar guna menekan kenaikan harga.
Baca juga: Manfaatkan Teknologi Digital, Bank Indonesia Komitmen Bantu Pasarkan Produk Batik Asal Tarakan
"Dari kabupaten kota sudah melakukan beberapa kegiatan pasar murah di beberapa titik," kata Hasriyani.
"Sampai saat ini untuk ketersediaan komoditas masih aman, cuma memang ada beberapa yang naik seperti Cabai, tapi untuk komoditas lain seperti ayam itu masih relatif aman harganya," terangnya.
Menurut Hasriyani, sepanjang barang pokok tersedia, kenaikan harga bahkan hingga Rp10.000 tidak menjadi persoalan yang begitu serius bagi warga Kaltara.