Berita Tarakan Terkini
Tahun Baru Wisata Petik Jagung Dibuka, Bayar Rp10 Ribu Dapat 3 Biji Ukuran Besar, Ini Lokasinya
Mulai Minggu (26/12/2021) hari ini, Wisata Petik Buah Jagung di wilayah perkebunan Kelompok Tani Flora dan Fauna Juata Permai kembali dibuka.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Mulai Minggu (26/12/2021) hari ini, Wisata Petik Buah Jagung di wilayah perkebunan Kelompok Tani Flora dan Fauna Juata Permai kembali dibuka.
Tampak antusias masyarakat berkunjung ke lokasi untuk merasakan sensasi memetik jagung yang lokasinya bersebelahan dengan lahan perkebunan melon di Jalan Seranai tembus masuk Jalan Bhayangkara Kelurahan Juat Permai.
Dikatakan Sri Darmawan, Ketua Kelompok Tani Flora dan Fauna Juata Permai, hari ini resmi dibuka.
Baca juga: Hadiri Panen Raya Jagung, Kalimantan Utara Butuh Peningkatan Provitas
Tidak ada retribusi biaya masuk. Pengunjung bisa memilih jagung yang ingin dibawa pulang.
Tarifnya sendiri hanya sekitar Rp 10 ribu per tiga biji atau tiga bonggol ukuran besar dan Rp 10 ribu per empat biji ukuran sedang.
Sejak dibuka dari pagi tadi, memang sudah banyak pengunjung yang datang. Selain ingin memetik jagung juga ingin memetik melon.
"Jadi memang ini sudah memasuki masa panen. Untuk harga jual sendiri menyesuaikan harga pasar saja. Dan kami tidak menaikkan," beber Sri Darmawan kepada TribunKaltara.com, Minggu (26/12/2021).
Baca juga: Harga Jagung Dunia Alami Kenaikan, Harga Pakan Ternak di Tarakan Ikut Naik, Datangkan dari Surabaya
Ia melanjutkan, menjelang tahun baru sendiri permintaan cukup meningkat.
Yang dipanen hari ini, hanya sekitar seperempat hektar dari luas lahan satu hektare untuk kegiatan wisata petik jagung bagi masyarakat yang berminat.
Itu kata Sri Darmawan, terbagi tiga titik. Khusus untuk persiapan tahun baru di titik lainnya sudah disiapkan setengah hektare.
Selebihnya diperuntukkan bagi masyarakat di hari selanjutnya yang tak sempat ke lokasi.
Masyarakat yang datang saat ini cukup ramai. Hari ini seharusnya dijadwalkan Lantamal XIII berkunjung ke lokasi. Kemudian besok juga akan datang dari anak-anak TK.
"Mereka mau petik jagung dan memetik melon juga," jelasnya.

Selain itu juga sampai hari ini, sudah banyak pesanan jagung yang masuk ke pihaknya.
Meski demikian, ia tak bisa menurunkan harga walau mengambil dalam jumlah banyak.
" Dipersiapkan untuk mereka yang datang dan petik. Tidak dibatasi mau ambil berapa, hanya tidak bisa diturunkan atau dinaikkan harga. Yang penting datang ke sini," tegasnya.
Ia melanjutkan, tidak diberlakukan bagi mereka yang ingin membeli borongan dengan harga di bawah standar.
"Kami komitmen, promosi di media, ini wisata petik jadi harus berkunjung. Kalau yang beli borongan ada banyak tapi kami tidak layani. Jadi harus datang ke sini, tidak dibatasi mau beli berapa dengan harga yang ditetapkan. Kalau kami turunkan harga bisa mempengaruhi harga pasaran," bebernya.
Kegiatan panen sendiri dilakukan bertahap. Seperempat hektare dikhususkan hari ini.
Menjelang Tahun Baru artinya sudah ada yang bisa dipanen nanti. Jika ditotal ada 32.000 pohon jagung manis yang tumbuh di lahan 1 hektare perkembunan milik Kelompok Tani Flora dan Fauna.
Baca juga: Wabup KTT Hendrik Sebut Harga Jagung di Tingkat Petani Masih Rendah, Harap Industri jadi Mitra
"Jadi kami jual jagung manis beda jagung pipil yang diperuntukkan pakan hewan," ujarnya.
Ia melanjutkan, bedeng jagung didesain untuk memudahkan pengunjung yang ingin melakukan panen.
"Jadi ada jaga jarak.Usia tanam jagung manis sekitar 75 hari. Beda jagung pipil agak lama, butuh waktu pengeringan," jelasnya.
Ke depannya ia memikirkan menanam jagung pipil dan akan membuat pabrik pakan ke depannya.
"Rerata yang dibuat makan masyarakat ya jagung manis ini," tukasnya.
Sementara itu, salah seorang warga Tarakan, Fauzi Lengkong, ia sengaja datang bersama keluarganya untuk memetik jagung dan melon.
"Menurut saya kegiatan ini sangat positif. Bisa refreshing sekalian. Kan selama ini tidak pernah lihat pohon melon," bebernya.
Biasanya ia membeli buah di swalayan atau di pasar-pasar. Menurutnya harga jualnya juga sama saja dengan yang dijual di pasaran.
"Jadi kalau datang ke wisata petik buah, bisa petik sendiri, pilih sendiri. Memang kami sudah rencanakan akhir pekan ke sini, cari lokasinya. Ini untuk hiburan juga," ungkapnya terkekeh.
Baca juga: Kejagung Tak Main-main, Sita Matahari Mall Pontianak dan Aset Lainnya Milik Tersangka Korupsi Asabri
Untuk jagung yang diborong hari ini untuk dikonsumsi sehari-hari. Untuk kegiatan Tahun Baru 2022 mendatang, ia berencana akan kembali lagi memilih dan memetik sendiri.
"Nanti saja rencana kedua balik lagi. Hari saya bawa keluarga semua. Ini pertama kali saya ke sini. Kalau dengar infonya ada petik buah dari medsos," pungkasnya.
(*)
Penulis: Andi Pausiah