Berita Malinau Terkini

Harga Tak Kunjung Stabil, Pedagang Beber Alasan Sulit Terapkan Minyak Goreng Murah di Malinau

Harga minyak goreng di pasaran saat ini belum kunjung menerapkan penyesuaian harga eceran tertinggi atau HET.

Penulis: Mohamad Supri | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ MOHAMMAD SUPRI
Penjualan minyak goreng seharga HET di Kecamatan Malinau Kota, Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, beberapa hari lalu. 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Harga minyak goreng di pasaran saat ini belum kunjung menerapkan penyesuaian harga eceran tertinggi atau HET.

Di Kabupaten Malinau, minyak goreng seharga Rp 14 ribu per liter hanya dijual pada waktu tertentu. Saat agen atau pedagang sembako mendapatkan stok.

Pengelola toko sekaligus penyalur Sembako Malinau, Jalil menyampaikan suplai minyak goreng bersubsidi tersebut realitanya memang sangat terbatas.

Baca juga: Minyak Goreng dengan HET Diperoleh Terbatas di Malinau, Penjual: Barang Lama Dijual Terpisah

Menurutnya, baik agen maupun pedagang mengandalkan rantai pasokan bahan pokok dari Kota Tarakan.

"Kalau di Malinau ini, penjual rata-rata ambil dari luar, di Tarakan. Ada yang dapat langsung dari sana ada juga melalui agen langganan. Nah, kalau di sana kurang, pasti di sini tidak dapat," ujarnya, Kamis (17/2/2022).

Baca juga: Hanya Retur, 2 Merek Minyak Goreng Belum Terapkan Harga Rp 14 Ribu, DKUKMP Tarakan akan Cek Swalayan

Berbeda dengan retail moderen yang notabenenya memiliki jalur distribusi yang relatif stabil. Pasar tradisional realitanya memiliki rantai pasokan berjenjang.

"Bedalah sama retail itu. Mereka jelas pasokannya, langsung. Kalau kita itu lewat tangan ke tiga sampai ke sekian.

Penjualan minyak goreng seharga HET di Kecamatan Malinau Kota, Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, beberapa hari lalu.
Penjualan minyak goreng seharga HET di Kecamatan Malinau Kota, Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, beberapa hari lalu. (TRIBUNKALTARA.COM/ MOHAMMAD SUPRI)

Yang perlu diantisipasi, karena pedagang juga nunggu yang murah itu, akan terjadi kelangkaan. Karena kita juga takut beli jangan sampai merugi," katanya.

Menurutnya, Pedagang juga kesulitan retur pembelian diakibatkan jenjang distribusi tersebut. Sehingga jika tak disesuaikan dengan harga beli, penjual berpotensi merugi.

Baca juga: Jual Minyak Goreng Harga Sesuai HET, Pengelola Toko di Malinau Akui Stok Terbatas, Per Orang 3 Liter

Saat ini, rata-rata harga minyak goreng kemasan dihargai di atas Rp 20 ribu per liter tergantung merek. Jika penyalurannya tak kunjung merata, dikhawatirkan akan terjadi kelangkaan.

Sementara itu, Kabid Perdagangan Disperindagkop Malinau, Frans Tonapa mengakui stok minyak goreng seharga penyesuaian HET bergantung rantai pasokan.

"Karena stoknya memang kurang, terbatas. Yang kita lakukan adalah mengantisipasi jangan sampai ada penimbunan. Untuk saat ini, memang karena stoknya kosong," katanya.

(*)

Penulis : Mohammad Supri

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved