Berita Nunukan Terkini

Gunakan Metode Jemput Bola, Kantor Pos Nunukan Salurkan Bantuan Sembako Rp 600 Ribu ke 2.510 KPM

Gunakan metode jemput bola, Kantor Pos Nunukan salurkan bantuan sembako Rp 600 ribu ke 2.510 KPM.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS
Kepala Kantor Pos Nunukan, Agus Setiaji mengecek data Rosmawati dan ibunya di Kantor Lurah Nunukan Selatan, Sabtu (26/02/2022), siang. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Gunakan metode jemput bola, Kantor Pos Nunukan salurkan bantuan sembako Rp 600 ribu ke 2.510 KPM.

Hari ke-4 Kantor Pos Nunukan salurkan Program Bantuan Sembako untuk tahap pertama tahun 2022 atau yang selama ini disebut Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Kepala Kantor Pos Nunukan, Agus Setiaji menjelaskan program bantuan dari pemerintah itu tidak lagi disebut BNPT, lantaran bantuan yang diberikan secara tunai, bukan non tunai.

Baca juga: Pasien Covid-19 Meninggal di RSUD Nunukan, Keluarga Pilih Makamkan Sendiri, Jubir Satgas: Tak Boleh

Program Bantuan Sembako itu diberikan kepada setiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebesar Rp200 ribu.

"Tapi untuk tahap pertama ini dilakukan untuk tiga bulan sekaligus, mulai Januari, Februari, dan Maret. Jadi per KPM langsung ambil Rp600 ribu," kata Agus Setiaji kepada TribunKaltara.com, Sabtu (26/02/2022), pukul 13.00 Wita.

Agus mengaku total penerima tahap pertama dan susulan sebanyak 2.510 KPM untuk dua kecamatan yakni Nunukan dan Nunukan Selatan.

"Mereka itu penerima bantuan eks Bank Himbara yang sebelumnya pakai e-warung. Dulu belanja di warung pakai ATM, sekarang dialihkan ke tunai. Kalau kecamatan lain saya tidak tahu berapa jumlah KPMnya, yang jelas mereka ambil di kantor unit pos kecamatan masing-masing," ucapnya.

Kantor Pos Nunukan
Kantor Pos Nunukan (TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS)

Setiap KPM yang ingin mengambil Program Bantuan Sembako itu wajib membawa KTP, KK, dan surat undangan.

Bagi KPM yang sakit atau Lansia boleh diwakili sepanjang masih dalam satu KK.

"Kalau yang mewakili, wajib bawa KTP dan KK yang diwakili termasuk KTP yang mewakili. Yang tidak dapat surat undangan, bisa langsung ke kantor Pos untuk cek datanya. Kalau memang ada, kami akan salurkan," ujarnya.

Agus beberkan tak sedikit warga yang datang ke kantor Pos tidak membawa surat undangan. Ia meminta agar tidak perlu khawatir.

"Surat undangan itu dari kami lalu ke Lurah, baru RT setelah itu diserahkan kepada keluarga penerima manfaat. Kasus seperti itu mungkin orangnya sudah pindah dan tidak diketahui namanya," jelas Agus.

Proses penyaluran Program Bantuan Sembako itu terhitung sejak tanggal 23 Februari hingga 1 Maret mendatang.

"Bagi yang belum dapat, bisa diambil setelah tanggal 1 Maret tapi kebijakan kami sampai tanggal 5 Maret saja. Ngambilnya ke kantor Pos," tuturnya.

Baca juga: 47 Nakes di Kabupaten Nunukan Terpapar Covid-19, Puskesmas Batasi Jam Layanan, Berikut Jadwalnya

Gunakan Metode Jemput Bola

Hari ini, kata Agus pihaknya menyalurkan Program Bantuan Sembako itu di Kantor Lurah Nunukan Selatan.

Hal itu dilakukan untuk mempermudah KPM mengambil bantuannya.

"Daripada mereka harus turun ke kota, kasian kejauhan. Jadi kami yang mendekat. Lebih baik kami yang keluar uang bensin daripada penerima bantuan itu. Esok pagi lanjut di kantor Pos lagi," terang Agus.

Proses penyaluran bantuan tunai itu melalui validasi penerima dengan metode foto menggunakan face recognition. Setelah itu dilakukan geo tagging, dan memotret rumah KPM.

"Kalau Lansia dan KK tunggal rencananya kita door to door saja. Sekalian geo tagging dan verifikasi rumah penerima bantuannya. Betulkah rumahnya di RT itu dan apakah layak untuk menerima bantuan," ungkapnya.

Lanjut Agus,"Kalau di rumah KPM ada lagi yang harus diisi melalui aplikasi. Ada yang namanya titik koordinat dan foto rumah," tambahnya.

Rumah KPM yang dianggap tidak masuk dalam kriteria penerima akan diverifikasi lagi oleh Dinas Sosial Nunukan.

"KPM yang bersangkutan kemungkinan diputus bantuannya, jadi tahap berikut tidak dapat. Informasinya bulan April adalagi, tapi tidak tahu persis tanggal berapa," imbuhnya.

KPM: Uang Buat Beli Beras & Kuota Internet Anak

Seorang penerima manfaat, Rosmawati warga Jalan Ujang Dewa Sedadap, Nunukan Selatan mengaku akan menggunakan uang Rp600 ribu tersebut untuk keperluan belanja di rumah. Sebagiannya lagi dipakai untuk membeli kuota internet anaknya.

"Sekarang sekolah kembali terapkan belajar Daring, otomatis perlu kuota internet. Anak saya pertama SMA yang satunya kelas VI SD. Beli kuota Rp115 ribu, hanya pakai berapa hari saja," pungkas Rosmawati seusai menerima bantuan.

Ia beberkan, selama pandemi harga sembako terbilang naik. Beras 10 Kg ia beli di pasar seharga Rp110 ribu per karung.

Baca juga: Hanya 6 Speedboat Reguler yang Dijadwalkan Berangkat dari Nunukan ke Tarakan, Sabtu 26 Februari 2022

Rosmawati hanya seorang ibu rumah tangga, sementara sang suami penjual tempe dan tahu keliling.

"Sebelum pandemi hanya Rp105 ribu harga beras 10 Kg. Ya kami cukup-cukupkan saja. Yang penting ada buat makan dan keperluan anak sekolah. Harap dari hasil dagang tahu dan tempe, paling banyak suami saya bawa pulang Rp300 ribu. Belum lagi harga kacang kedelai sekarang kan naik," keluh Rosmawati.

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved