Berita Malinau Terkini
Megaproyek PLTA Mentarang Induk Diklaim sebagai Bendungan CFRD Tertinggi ke-2 di Dunia
Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air atau PLTA Mentarang Induk di Sungai Mentarang saat ini telah melalui tahap pelepasan lahan utama.
Penulis: Mohamad Supri | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Rencana Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air atau PLTA Mentarang Induk di Sungai Mentarang saat ini telah melalui tahap pelepasan lahan utama.
Sekira 73 jiwa warga Desa Seboyo sebutan sebuah permukiman di RT 5 Desa Harapan Maju, Kecamatan Mentarang, direlokasi karena terdampak langsung pembangunan dam.
Bendungan PLTA berkapasitas 1.375 Megawatt tersebut rencananya akan dibangun tepat di atas wilayah permukiman Kampung Seboyo.
Baca juga: 11 Permukiman Bakal Terdampak Proyek PLTA Mentarang Induk, Pemkab Malinau Jadwalkan Studi Banding
Berjarak sekira 35 kilometer dari ibu kota kabupaten dan pusat pemerintahan Kabupaten Malinau.
PLTA ini digadang-gadang akan menyuplai daya listrik ke Ibu kota Provinsi Kalimantan Utara. Sebagai penopang dan pendukung proyek strategis nasional, Kawasan Industri Hijau Indonesia di Tanah Kuning Mangkupadi.
Proyek pembangunan PLTA Mentarang Induk diprakarsai oleh PT KHN atau Kayan Hydropower Nusantara.
PT KHN merupakan perusahaan penanaman modal asing yang lahir dari joint venture perusahaan dalam negeri, PT KPP Group, dan Perusahaan luar Negeri asal Malaysia, Sarawak Energy.
Baca juga: Total 11 Permukiman Bakal Terdampak PLTA Mentarang Induk, Pemkab Jadwalkan Studi Banding
Berikut sajian TribunKaltara mengenai spesifikasi PLTA Mentarang Induk yang dihimpun selama 2 tahun terakhir.
1. Diklaim sebagai Bendungan CFRD Kedua Tertinggi di Dunia setelah PLTA Shuibuya di China
Melalui Mentarang Induk HEP Online Market Briefing pertengahan 2021 lalu, President Director PT KHN, Antony Lesmana menyampaikan tahap pembangunan bendungan dijadwalkan mulai awal tahun 2023.
Dikutip dari laman resmi PT.KHN, Proyek PLTA ini rencananya akan dibangun dengan tipe bendungan Concrete Faced Rockfill Dam (CFRD) atau bendungan tipe urugan batu/tanah.

Pembangunan PLTA diperkirakan memakan waktu sekira 7 tahun. Ditarget selesai dan menghasilkan daya pertamanya pada akhir tahun 2029 mendatang.
"All preparation are being done currently with the target to commence the construction in early 2023 to achieve the earliest first power from Mihep by the end of 2029," ujarnya.
Baca juga: Lama Tanpa Kabar, Bagaimana Progres Pembangunan PLTA Mentarang Induk Malinau? Ini Kata Bupati Wempi
Menurutnya jika diselesaikan sesuai dengan rencana pembangunan, bendungan PLTA Mentarang Induk akan menjadi bendungan urugan tertinggi ke dua di dunia.
Tinggi maksimal bendungan PLTA Mentarang Induk direncakan setinggi 220 meter. Tertinggi kedua di dunia setelah bendungan Shuibuya di China yakni 233 meter.