Kelangkaan Minyak Goreng Terjadi di Kabupaten Tana Tidung, Disperindagkop Berupaya Datangkan Stok

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Kabupaten Tana Tidung jadi salah satu daerah di Kalimantan Utara yang alami kelangkaan minyak goreng.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi, Hardani Yusri mengatakan, kelangkaan tidak hanya di Tana Tidung maupun Kalimantan Utara, namun juga senasional.

Diketahui, Kementerian Perdagangan telah menunjuk 3 distributor di Kalimantan Utara, yaitu 2 distributor di Tarakan dan 1 distributor di Bulungan.

Baca juga: Kelangkaan Minyak Goreng yang Terjadi di Kaltara, Ternyata Ini Penyebabnya

Namun disampaikan Hardani, distributor di Bulungan belum bisa memasarkan minyak goreng di Kabupaten Tana Tidung dan Kabupaten Malinau.

Hal itu dikarenakan, distributor tersebut masih fokus pemasaran di Bulungan yang juga alami kelangkaan minyak goreng.

Baca juga: DPRD Nunukan Pertanyakan Kelangkaan Minyak Goreng setelah Ditetapkan Kebijakan Satu Harga

"Tapi kami komunikasi ke distributor Tarakan untuk fortune, itu kemarin sempat dapat beberapa toko di Tana Tidung.Cuma porsinya memang terbatas dengan harga yang murah," ujarnya kepada TribunKaltara.com, Selasa (8/3/2022)

"Kemarin Taka Mart sudah dapat jatah sekitar 25 dos minyak goreng fortune. Harganya agak murah sekira Rp 15.500. Cuma kan terbatas tu," sambungnya.

Lebih lanjut dia sampaikan, untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng di Tana Tidung, pihaknya tetap berkomunikasi dengan distributor di Kaltara.

"Kita tetap komunikasi, kapan stok minyak goreng akan masuk ke Kaltara. Barang kali bisa minta jatah untuk Kabupaten Tana Tidung," katanya.

Baca juga: Kelangkaan Minyak Goreng Terjadi di Kabupaten Nunukan, Hal Ini yang Terpaksa Dilakukan Pedagang

Sementara untuk pembagian ke toko-toko, kata dia, tergantung berapa jumlah yang akan dikasih oleh distributor.

"Tanggal 17 Maret nanti, akan datang 9 kontainer. 8 kontainer di distributor Tarakan dan 1 kontainer di distributor Bulungan.

Nanti kita minta jatahnya, berapa mereka bisa kasih ke kita. Jadi KTT dapat berapa jatahnya pun kita belum tau," jelasnya.

(*)

Penulis: Risnawati