Calon Jemaah Haji yang Berangkat Tahun 2022 Wajib Disuntik Vaksin Meningitis, Begini Alasannya

TRIBUNKALTARA.COM, BULUNGAN -Dalam melaksanakan ibadah haji, calon jemaah haji melakukan berbagai persiapan, salah satunya suntik vaksin Meningitis.

Kakanwil Kemenag Kabupaten Bulungan Saimin membeberkan alasan wajibnya pemberian vaksin meningitis di sela melakukan kegiatan pantuan vaksin booster calon jemaah haji di Pos Dinkes.

"Setelah dapat suntik vaksin booster, nanti kalau benar jadi berangkat, calon jemaah haji akan di suntik lagi vaksin meningitis penting karena pertama mencegah orang dari bahaya penyakit," ungkapnya Kamis (10/3/2022).

Baca juga: Masuk Arab Saudi tak Perlu PCR & Karantina, Kemenag Nunukan: Kabar Gembira Buat Calon Jemaah Haji

Saimin juga menegaskan bahwa vaksin yang digunakan tersebut halal.

"Ini menjawab kekhawatiran sebagian besar umat Muslim di Indonesia, bahwa vaksin meningitis itu halal karena dianjurkan Kemenkes RI dan sudah di dukung Kemenag RI," ucapnya.

Bahkan Saimin pun akan terus menyuarakan pentingnya vaksinasi meningitis setiap tahun kepada para calon jemaah haji yang berasal dari Kabupaten Bulungan.

Baca juga: Arab Saudi Cabut Aturan Protokol Kesehatan, Calon Jemaah Haji Indonesia Berangkat Tahun Ini?

"Terkait vaksin meningitis, ya ada aturan yang harus dipatuhi terkait jarak vaksinasi, bila seseorang telah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis tiga dan ingin melakukan vaksinasi lainnya, maka harus diberi jarak minimal satu bulan sebelum keberangkatan," ungkapnya.

Tak hanya itu, pada saat melaksanakan ibadah haji, Menurutnya calon jemaah haji asal Bulungan pasti bertemu dengan orang dari berbagai belahan dunia.

"Ya kemungkinan yang bisa terjadi di antara jutaan jemaah haji ada yang membawa faktor risiko infeksi, seperti Gejala meningitis pun sering samar karena mirip dengan flu, hanya saja, kondisi orang yang terinfeksi meningitis bisa dengan cepat menurun dan menunjukkan gejala utamanya seperti nyeri kepala, leher kaku, kulit kemerahan," ungkapnya.

Baca juga: Calon Jemaah Haji Kabupaten Tana Tidung Laksanakan Pengukuran Kebugaran Jasmani, Begini Tujuannya

Untuk itu, Saimin memberikan saran supaya suntik vaksin meningitis perlu dilakukan sebelum ibadah haji untuk mencegah infeksi bakteri tersebut.

"Vaksinasi sebaiknya dilakukan 10 hari sebelum keberangkatan atau paling lama 2 tahun," ucapnya.

Bahkan ada baiknya calon jamaah Haji dan Umroh asal Kabupaten Bulungan tidak asal untuk mencari tempat Vaksinasi Haji dan Umroh.

"Ikuti vaksin dari puskesmas dan Dinas Kesehatan sebab kalau diluarnya itu kan bisa membahayakan diri anda sendiri karena vaksin tidak hanya yang benar tetapi terjamin kualitasnya, baik dari sisi penyimpanan maupun pada saat penyuntikannya," ucapnya.

Diketahui dari Saimin jumlah kuota nasional calon jemaah haji asal Kabupaten Bulungan ada 80 orang.

Baca juga: Masuk Arab Saudi tak Perlu PCR & Karantina, Kemenag Nunukan: Kabar Gembira Buat Calon Jemaah Haji

"Ini tuntas 80 orang daftar tunggu berangkat calon jemaah haji, usia lanjut 5p tahun ke atas yang mendapat dosis ke 3 dan memang kita sudah mengantisipasi sewaktu-waktu pemerintah telah mengeluarkan kebijakan akan dibuka berangkat ke tanah suci mereka sudah siap dapat suntik vaksin meningitis juga," ucapnya.

Ia mengingatkan juga setiap pihak calon jemaah haji, agar tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes) dengan sebaik-baiknya meski telah divaksinasi. 

"Hingga saat ini, belum ada jaminan seseorang yang divaksinasi kebal atas virus tersebut, mengingat kesempatan terpapar bisa terjadi di mana saja, jadi ya tetap jaga kesehatan," ucapnya.

(*)

Penulis : Georgie Sentana Hasian Silalahi