Berita Tana Tidung Terkini
Perpustakaan Tana Tidung Tak Lakukan Pengadaan Buku di Tahun 2022, Ini Alasannya
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tana Tidung belum berencana melakukan pengadaan buku di tahun 2022 ini.
Penulis: Rismayanti | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tana Tidung belum berencana melakukan pengadaan buku di tahun 2022 ini.
Hal ini dikarenakan, masih fokus pada penataan gedung perpustakaan yang baru saja pindah lokasi.
Meski begitu, Kepala Bidang Perpustakaan, Hasnah Parimuku mengatakan, pihaknya tetap menerima hibah atau bantuan buku dari masyarakat.
Baca juga: Minat Baca di Perpustakaan Kabupaten Tana Tidung Menurun, Begini Penyebabnya
"Untuk pengadaan buku, untuk sekarang kami belum pengadaan.
Tapi Alhamdulillah kita dapat bantuan buku baca anak dari Komunitas Baca di Tarakan," ujarnya kepada TribunKaltara.com belum lama ini.
Baca juga: Pemustaka di Perpustakaan Nunukan Berkurang Drastis, Kepala Dinas Akui Fasilitas Perlu Diperbaiki
Sementara itu dia sampaikan, bagi pengunjung perpustakaan yang ingin meminjam buku, untuk saat ini syaratnya harus meninggalkan KTP.
Mengingat, saat ini kartu anggota perpustakaan belum bisa digunakan.
"Untuk syarat pinjam buku di perpustakaan sebenarnya pakai kartu anggota. Tapi karena di gedung baru ini belum ada listrik, jadi belum bisa kita gunakan.

Insya Allah kalau sudah ada listrik, baru kita gunakan lagi kartu anggota. Jadi sekarang syaratnya ninggalin KTP," jelasnya.
Sedangkan durasi peminjaman buku, hanya duberi waktu satu minggu, dan harus dikembikan sebelum jatuh tempo.
Baca juga: Pandemi Covid-19, Jumlah Pemustaka di Perpustakaan Nunukan Turun Drastis, Fasilitas Perlu Diperbaiki
Bagi yang melebihi masa pinjam, tentu akan dikenakan sanksi berupa denda administrasi.
"Kalau hilang, harus diganti dengan buku yang sama," katanya.
Sebelumnya diberitakan, saat ini pengunjung perpustakaan hanya dari siswa SMP dan SMA.
Diketahui, sebelum pindah gedung, kata dia, pengunjung perpustakaan tidak hanya dari siswa SMP dan SMA. Namun juga dari siswa SD dan masyarakat umum.
"Kalau waktu itu kan kebanyakan anak-anak yang datang, jadi lebih banyak dipinjam itu bacaan anak-anak.
Baca juga: Kembangkan Perpustakaan Khusus untuk Tingkatkan Minat Baca di Kalimantan Utara
Kalau masyarakat umum itu beragam, biasa resep makanan, atau sesuai bidang kerjaannya. Buku-buku tentang agama juga sering dipinjam," tuturnya.
(*)
Penulis: Risnawati