Berita Tarakan Terkini
Minyak Goreng Ikut HET Jadi Penyebab Deflasi, Diprediksi hingga Akhir Maret Tahun 2022
Selain transportasi, makanan, minuman, dan tembakau juga ikut alami deflasi di tengah menurunnya demand masyarakat di Februari 2022.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNALTARA.COM, TARAKAN – Selain kelompok transportasi, kelompok makanan, minuman, dan tembakau juga ikut mengalami deflasi di tengah menurunnya demand masyarakat pada Februari 2022.
Adapun dikatakan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kaltara, komoditas yang memberikan andil deflasi bulanan dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau antara lain ikan bandeng sebesar -0,06 persen. Kemudian ada telur ayam ras -0,06 persen. Lalu ada cabai merah -0,03 persen.
“Ada air kemasan -0,03 persen dan minyak goreng -0,03 persen. Sementara itu, komoditas yang memberikan andil inflasi bulanan terbesar yaitu tomat 0,03 persen, daging ayam ras 0,03 persen, bawang merah 0,02 persen, dan udang basah 0,02 persen,” beber Kepala KPwBI Kaltara, Tedy Arief Budiman.
Baca juga: Deflasi di Provinsi Kaltara Selama Februari 2022 Sebesar 0,01 Persen, Begini Penyebabnya
Lebih jauh dipaparkan Tedy, penurunan tekanan inflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau secara umum di dorong oleh normalisasi pasca HBKN Nataru tahun 2021/2022.
Begitu juga karena menurunnya demand di tengah pasokan komoditas yang tercukupi.
“Komoditas ikan bandeng, telur ayam ras, dan cabai merah mengalami deflasi disebabkan oleh surplus produksi yang terjadi secara nasional di tengah menurunnya demand masyarakat,” ujarnya.
Baca juga: Pasokan Cabai dan Ayam Ras Melimpah, Tekanan Inflasi Rendah, Deflasi Tarakan di Angka 0,13 Persen
Selanjutnya kata Tedy, harga minyak goreng tercatat mengalami penurunan didorong oleh kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO).
Itu melalui kebijakan tersebut, berlaku Harga Eceran Tertinggi (HET) yang mulai berlaku pada 1 Februari 2022 kemarin dengan harga Rp 11.500 per liter untuk kategori minyak goreng curah, kemudian Rp 13.500 per liter untuk kategori minyak goreng kemasan sederhana, dan Rp 14.000 per liter untuk kategori minyak goreng kemasan premium.
Secara bulanan, lanjutnya, kelompok makanan, minuman, dan tembakau tercatat mengalami deflasi sebesar 0,20 persen secara mtm atau masih tercatat inflasi secara tahunan sebesar 4,67 persen secara yoy.

Lebih lanjut diuraikan Tedy, jika mencermati perkembangan hingga Februari 2022 tersebut, inflasi akan tetap dijaga sehingga berada pada sasaran inflasi 2022, yaitu 3,0±1 persen.
Untuk itu lanjutnya, koordinasi antara Pemerintah, Bank Indonesia dan lembaga terkait yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) akan terus diperkuat.
Salah satu upaya penguatan koordinasi dengan penyelenggaraan High Level Meeting (HLM) TPID. HLM TPID yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah dari tingkat provinsi, kabupaten, serta kota di Kalimantan Utara.
Baca juga: Cabai Rawit dan Ikan Bandeng Ikut Sumbang Deflasi di Kalimantan Utara pada Juni 2021
“Ini diharapkan mampu menghasilkan langkah-langkah strategis dalam menjaga ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, maupun ekspektasi masyarakat di awal tahun 2022 utamanya menjelang HBKN Idul Fitri 2022,” jelasnya.
Di sisi lain, Bank Indonesia terus aktif bersinergi dengan berbagai pihak termasuk pemda melalui berbagai program termasuk penguatan korporatisasi dan kelembagaan, pengembangan kapasitas produksi, maupun perluasan pasar UMKM pangan dikala pandemi.
berita Tarakan terkini
deflasi
minyak goreng
HET
transportasi
makanan
Kepala KPwBI Kaltara
Tedy Arief Budiman
komoditi
inflasi
pandemi
Pemerintah
TribunKaltara.com
kaltara.tribunnews.com
Residivis Baru Bebas Kembali Ditangkap Polisi, Berikut Kronologis dan 4 TKP Pencurian JN di Tarakan |
![]() |
---|
Kecelakaan Diduga karena Ngerem Mendadak saat Lihat Truk Belok, Pengendara Motor Meninggal di Tempat |
![]() |
---|
Rp150 Juta untuk ATENSI, Disalurkan ke 166 KPM, Mensos: Buat Disabilitas Perlu Treatment Khusus |
![]() |
---|
Sebut Biaya Haji Naik Rp 60 Juta Masih Usulan, Kementerian Agama Tarakan Tunggu Ketetapan dari Pusat |
![]() |
---|
Realisasi Tembus 44,64 Persen, Perumda Tarakan Aneka Usaha Akui Belum Capai Target, Ini Kendalanya |
![]() |
---|