Berita Tarakan Terkini
TPA Hake Babu Overload, Ketinggian Timbunan Sampai Menggunung Capai 15 Meter Lokasi Baru Berproses
Kondisi TPA Hake Babu sudah bertahun-tahun dinyatakan overload. Update terbaru, ketinggian sampah yang menggunung mencapai sekitar 15 meter dari dasar
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Kondisi TPA Hake Babu sudah bertahun-tahun dinyatakan overload. Update terbaru, ketinggian sampah yang menggunung mencapai sekitar 15 meter dari dasar tanah.
Sebenarnya pihak TPAS Hake Babu bukannya tidak ada upaya untuk mencari solusi. Saat ini pihak TPAS menantikan pembangunan TPA baru yang berlokasi di Kelurahan Juata.
Adapun untuk mengakali sampah yang masuk setiap hari dikatakan Nono Widiatmoko, Kasubag TU TPAS Hake Babu, mencari celah yang masih kosong yang masih bisa ditempati untuk ditimbun.
Baca juga: H-1 Lebaran Sampah di TPA Naik 25 Ton Per Hari, DLH Nunukan Minta Warga Pilah Sampah Sebelum Dibuang
“Sebenarnya kalau kondisi sekarang tempat sampah kita sangat tidak layak. Pengelolaan air lindihnya juga kita sudah tertimbun oleh sampah. Kemudian hampir tidak ada space untuk menata sampah,” urainya.
Pihaknya mau tidak mau harus pandai-pandai melihat celah atau ruang yang masih bisa diisi menggunakan ekskavator.
“Sisi mana yang masih kosong, di situ ditimbun. Itu risikonya longsor, karena gundukan sudah sangat tinggi,” urainya. Saat ini operator ekskavator ada tiga orang yang mengerjakan.
Baca juga: Sampah Menggunung di TPA Tarakan, BBM Terbatas jadi Kendala, Kemampuan Operasional Sampai Agustus
Ia menambahkan, potensi longsor terjadi ketika timbunan semakin tinggi. Dan diakuinya saat ini sudah pernah terjadi longsor dan menimbun instalasi pengolahan air lindih.
“Syarat buka TPA ada beberapa fasilitas. Itu sekarang tertimbun dan ada beberapa fasilitas tidak layak rusak dan butuh perbaikan, bisa dikatakan tidak layak beroperasi di situ,” ujarnya.
Sehingga sistemnya saat ini hanya bisa ditumpuk-tumpuk. Ketika ada sampah baru datang, ditumpuk.

Adapun luasan TPA Hake Babu 3,5 hektare (Ha). Dan sebagian digunakan untuk tempat parkir dan kantor UPT dan gudang sehingga total yang eksisiting saat ini 2 Ha untuk penimbunan sampah.
“Itu penuh semua,” ujarnya.
Menurutnya, untuk lama bertahan belum bisa dipastikan sampai satu tahun. Karena kekhawatiran terjadi longsor.
“Kami semaksimal mungkin sambil menunggu di Juata Kerikil siap,” ujarnya.
Baca juga: TPA Hake Babu Overload, DLH Tarakan Bangun Baru di Juata, Butuh Anggaran Rp 25 Miliar
Adapun tambahnya, IPL saat ini tertimbun sehingga air yang seharusnya dinetralkan sebelum dilepaskan keluar tidak bisa diolah.
“Tidak ada space membangun IPL. Tertutup sampah semua. Tidak ada IPL dampaknya, air lindihnya ke lingkungan. Air ini air hujan masuk ke timbunan sampah mengeluarkan air lindih,” jelasnya.