Opini
Peran Kampus dan Bela Negara
Kampus merupakan tempat pertukaran kelimuan, gagasan, pengawal nilai, pemikul integritas, dan penjaga moralitas bagi kebaikan dan kemajuan bangsa.
Oleh : Mahfuzun Bone
Peserta Latsar CPNS KDOD LAN-RI Angkt. XXVI/Dosen Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
TRIBUNKALTARA.COM - Keberadaan kampus merupakan tempat pertukaran kelimuan, gagasan, pengawal nilai, pemikul integritas, dan penjaga moralitas bagi kebaikan dan kemajuan bangsa.
Oleh karena itu, menjadi kewajiban agar masyarakat kampus mulai memperhatikan tugas-tugas yang diembannya.
Dalam hemat penulis, ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh masyarakat kampus dalam kerja-kerja konkrit terhadap bela Negara.
Lima Hal Penting
Pertama, masyarakat kampus mesti mampu memainkan peran strategis dalam mendukung sikap Bela Negara.
hal itu dapat ditunjukkan melalui usaha pencerdasan kepada publik melalui sosialisasi dalam usaha memberikan pemahaman tentang urgensi bela Negara.
Hal tersebut akan berhasil jika didukung dengan kebijakan-kebijakan di lingkungan kampus yang didesign secara apik oleh para petinggi kampus.
Kampus mesti intens dalam membangun komunikasi dan konsolidasi dengan berbagai pihak terutama TNI dan Kepolisian agar terjalin kerjasama yang erat dalam usaha menanamkan sikap mencintai dan tindakan bela Negara kepada seluruh insan kampus.
Baca juga: Pemuda Asal Perbatasan Pulau Sebatik Raih Gelar Doktor dengan Topik Bela Negara di Usia 31 Tahun
Kedua, masyarakat kampus mesti menjadi lokomotif pemikiran dan gerak-gerak konkrit dalam menumbuhkan kecintaan kepada Negara.
Masyarakat kampus mesti mampu berada pada posisi tengah untuk menjembatani persoalan-persoalan yang terjadi antara pemerintah dengan rakyat.
Dalam konteks ini, posisi masyarakat kampus mesti jeli melihat ragam fenomena dan persoalan-persoalan kebangsaan.
Pada tataran ideal, masyarakat kampus tidak boleh berada pada zona nyaman di lingkungan kampus.
Mayarakat kampus harus keluar, duduk bersama rakyat, duduk bersama orang-orang rentan, duduk bersama buruh, duduk bersama kaum miskin, duduk bersama masyarakat adat dalam usaha memberikan pandangan dan solusi atas persolan-persoalan yang menimpa mereka.
