Berita Malinau Terkini

Benahi Distribusi BBM, DPRD Malinau Bakal Panggil Pihak Terkait, Penyalur dan Pengecer Dilibatkan

Dalam tuntutan mahasiswa, salah satunya, tata kelola dan distribusi BBM di Malinau dibenahi untuk karena disebut sebagai biang ketidakstabilan harga.

Penulis: Mohamad Supri | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ MOHAMMAD SUPRI
Suasana di SPBU Kompak Pulau Betung di Jalan Raja Pandita V Desa Malinau Hulu, tampak sepi dan belum beroperasi hingga hari ini, Rabu (14/9/2022), di Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara. 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM dipastikan berdampak terhadap harga barang dan jasa di daerah.

Aksi unjuk rasa Mahasiswa Malinau pada Senin (14/9/2022) diantaranya menuntut agar tata kelola dan distribusi BBM di Malinau dibenahi untuk karena disebut sebagai biang ketidakstabilan harga di pasaran.

Termasuk penertiban harga eceran BBM. Hingga hari ini, harga ecer Pertalite di Pom mini berkisar rata-rata Rp 12 ribu, sementara harga ecer botolan mencapai Rp 13 ribu per liter, Rabu (14/9/2022).

Baca juga: Nelayan Sampai Ngutang BBM, Polres Nunukan Salurkan Sembako Kepada Masyarakat Terdampak Kenaikan BBM

Ketua Komisi I DPRD Malinau, Dolvina Damus menyampaikan upaya awal penataan dapat dilakukan dengan mengumpulkan data-data.

Perlu keterlibatan unsur yang terlibat dalam rantai distribusi, mulai OPD, penyalur hingga ke hilir di tingkat pengecer.

Data ini nantinya akan menjadi rujukan untuk merumuskan langkah penekanan.

Baca juga: Distribusi BBM Subsidi tak Tepat, Aliansi Mahasiswa Nunukan Minta Pemkab Bentuk Satgas Pengawasan

"Fakta, data dan Kajiannya ada di OPD, di pengecer, dan para pihak terkait. Mekanisme ini yang akan kita tempuh," ujarnya.

Dolvina menerangkan, mulai dari pengecer, agen, distributor hingga OPD terkait perlu duduk bersama membahas jalan keluar dari permasalahan ini.

i

Suasana di SPBU Kompak Pulau Betung di Jalan Raja Pandita V Desa Malinau Hulu, tampak sepi dan belum beroperasi hingga hari ini, Rabu (14/9/2022), di Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara
i Suasana di SPBU Kompak Pulau Betung di Jalan Raja Pandita V Desa Malinau Hulu, tampak sepi dan belum beroperasi hingga hari ini, Rabu (14/9/2022), di Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara (TRIBUNKALTARA.COM/ MOHAMMAD SUPRI)

Selain penertiban, Mahasiswa turut menuntut pentaaan tiga Stasiun Pengisian Bahan Bakar agar di wilayah Kota agar beroperasi rutin.

Terkait hal ini, DPRD Malinau dalam waktu dekat akan memanggil pihak-pihak terkait menuntaskan persoalan tersebut.

Baca juga: Komisi II DPRD Malinau Agendakan Rapat Dengar Pendapat Soal BBM, Tindaklanjuti Unjuk Rasa Mahasiswa

"Ada mekanisme koordinasi, konsultasi, melalui RDP, Rapat dengar pendapat. Hearing dengan para pihak. Dari hasil ini nanti, kita akan menemukan permasalah berikut solusinya," katanya.

Sebelumnya, perwakilan Mahasiswa pada aksi unjuk rasa, Bhimby Fadhilla menuntut agar distribusi BBM Bersubsidi ditata, hingga ke tingkat pengecer.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(*)

Penulis : Mohammad Supri

 

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved