Berita Tarakan Terkini

Pengerjaan Padaw Tujuh Dulung Tahap Finishing, Datu Norbeck Beberkan Makna Warna dan Sejarahnya

Persiapan pelaksanaan Iraw Tengkayu tahun 2022 terus dikebut. Sampai hari ini, progress pengerjaan Padaw Tujuh Dulung sudah mencapai 90 persen.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ DOKUMENTASI SOFYAN-ISTIMEWA
Proses pengerjaan Padaw Tujuh Dulung memasuki tahapan finishing sebelum dilarungkan ke perairan Pantai Amal. 

“Itu juga ada maknanya. Jadi kegiatan keramaian, punya maksud ada 8 juru angin.

Kalau keramaian itu banyak orang datang dari segala penjuru atau dari 8 penjuru angin.

Orang datang dari mana-mana, simbol keramaian biasa ada bentuk bintang sudut 8,” paparnya.

Baca juga: Diramaikan Pameran Produk UMKM Kaltara, Festival Iraw Tengkayu XI Digelar Oktober 2022

Jika mengulas sejarah Padaw Tujuh Dulung, itu bukan perahu nelayan yang biasa digunakan melainkan perahu kebesaran yang pernah digunakan salah seorang raja Tarakan di masa abad ke-6 dan ke-17.

“ Asalnya, tiruan dari perahu kebesaran Raja Tarakan di masa kejayaan. Konon masa kejayaan di abad 16-17 ada satu perahu kebesaran Raja Tarakan disebut Padaw Tujuh Dulung.

Kemudian karena sudah disentuh banyak imajinasi seni, Padaw Tujuh Dulung jadi hikayat turun-temurun di suku Tidung. Kalau sudah hikayat, jadi lebih indah, lebih bagus.

Jadi apa yang dilakukan tidak lepas dari interest seni nilai seni,” aku Datu Norbeck.

Nantinya Padaw Tujuh Dulung ini akan diarak saat pelaksanaan pawai di tanggal 6 Oktober 2022 bersamaan dengan penampilan berbagai peserta memaerkan kebudayaan daerah masing-masing.

Selanjutnya di acara puncak tanggal 8 Oktober 2022, aka nada pelarungan Padaw Tujuh Dulung, biasanya dilaksanakan di siang hari dan sebelumnya dirangkai dengan tari kolosal ada sekitar 150 orang penari.

Baca juga: Budayawan Asal Tarakan Datu Norbeck Jelaskan Alasan Iraw Tengkayu Dimajukan Jadwalnya

“Jumlahnya berkurang menjadi 150 orang. Menyesuaikan kemampuan anggaran. Tetapi tidak mengurangi makna dan filosfis Iraw.

Iraw ini kan bahasa sederhannya pesta suka ria. Makan minum bernyanyi dan menari. Tengkayu itu kawasan air asin di air laut. Jadi pesta suka ria di laut,” pungkasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved